Bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat berwarna. Terdapat berbagai cara untuk mengungkapkan hal yang pada dasarnya sama, dan ini dipengaruhi oleh faktor seperti hubungan antara pembicara, umur pembicara, dan latar belakang atau sifat pembicara.
Sebagai contoh, untuk meminta atau membuat orang lain agar makan, kita bisa menggunakan berbagai cara berikut dengan nuansa yang sangat berbeda (semuanya menggunakan kata dasar taberu yang berarti “makan”):
Tentunya masih banyak cara lainnya, dan lingkup penggunaan contoh di atas tidaklah saklek. Sebagai contoh, “tabete” dan “tabenasai” bisa juga digunakan kepada tamu (masing-masing dengan kesan santai dan agak tegas dalam artian baik).
Di sini, media seperti anime, dorama, dan manga merupakan cara yang hebat untuk menemui beragam bentuk bahasa Jepang. Dengan berbagai setting dan tokoh yang berbeda, kamu akan terbiasa mendengar bermacam gaya bahasa dan perlahan-lahan mengerti kapan harus menggunakan yang mana. Sebagai orang asing, ini mungkin bisa jadi wahana pencarian jati diri juga: Dengan bahasa Jepang seperti apa aku ingin berbicara? “ore no hanashikata, monku aru?!?” (Lu ada masalah ama gaya bicara gue?!?)
“Arigatou gozansu“. Ha? Apa? (dari dorama Jin)
Tidak hanya variasi bahasa mulai dari cara bicara anak-anak sampai yakuza yang bisa ditemui di zaman modern, pada anime Samurai X kamu bisa menjumpai gaya bahasa samurai zaman Meiji, pada dorama Jin kamu bisa melihat bagaimana para Oiran zaman Edo menggunakan akhiran -arinsu, dan pada anime atau game Air kamu bisa mencicipi bahasa Jepang zaman Heian yang jauh lebih tua lagi.
“Ryuuya-dono mo tamesu ga yoi“. (Ayo cicip, Tuan Ryuuya) (dari anime Air)
Menyadari efektifnya media-media tersebut untuk membuka wawasan bahasa Jepang, Japan Foundation mengembangkan situs Japanese in Anime & Manga. Di situ, terdapat modul-modul interaktif untuk mempelajari bahasa-bahasa yang muncul di media-media tersebut. Sebagai contoh, di modul “Character expression” kamu bisa mendengar dan membandingkan bagaimana 8 karakter berbeda mengungkapkan hal untuk situasi yang sama. Tentu fokusnya lebih ke arah ragam bahasa modern, jadi jangan harap bahasa zaman Heian muncul di situs tersebut.
Terdapat mode kanji, kana, dan romaji untuk tulisan Jepangnya yang bisa diubah lewat tombol kanan atas. Setelah mempelajarinya, terdapat juga mode kuis untuk menguji pemahaman kalian.
Untuk modul “Love Word Quiz”, kalian menebak arti dari kata-kata bahasa Jepang. Selain itu, kalian juga bisa melihat contoh penggunaan kata tersebut di manga (dengan terjemahan Inggrisnya) dan juga melihat halaman manga aslinya!
Karena situs ini baru dibuka, modul yang tersedia baru sedikit. Namun mereka berencana untuk membuat modul-modul tambahan, jadi sementara menikmati modul yang saat ini sudah ada, ke depannya situs ini akan semakin berguna.
Kunjungi situsnya di http://anime-manga.jp dan selamat bersenang-senang. Namun tentunya yang paling utama adalah menikmati media aslinya, jadi jangan lupa banyak-banyaklah menonton anime, film, maupun dorama (berani tanpa sub?) dan membaca manga (yang belum diterjemahkan)!
]]>色もデザインも素敵
iro mo dezain mo suteki
Baik warna maupun desainnya indah
色 (iro): warna
デザイン (dezain): desain, rancangan, pola
素敵 (suteki): indah
Pada penggunaan seperti ini, sebagai alternatifnya kamu bisa juga menggunakan to ii. Ini berasal dari to iu (と言う) yang gunanya untuk mengutip benda atau hal yang dimaksud. Jadi arti literalnya mungkin semacam “Mau ngomongin A kek, mau ngomongin B kek, … (kesemuanya sama)”. Lihat contoh berikut:
色といいデザインといい素敵
iro to ii dezain to ii suteki
Baik warna maupun desainnya indah
色 (iro): warna
デザイン (dezain): desain, rancangan, pola
素敵 (suteki): indah
to ii terdengar lebih kuat dibandingkan dengan mo. Karena tata bahasanya sendiri sangat mudah, postingan kali ini cukup diakhiri dengan contoh-contoh lain agar semakin mengerti:
顔といい性格といい、彼女に悪いとこはない
kao to ii seikaku to ii, kanojo ni warui toko wa nai
Tidak ada kekurangan baik pada wajah maupun perilakunya
顔 (kao): wajah
性格 (seikaku): perilaku
彼女 (kanojo): dia (perempuan)
悪い (warui): buruk
とこ (toko): aspek
ない (nai): tidak ada
Pada contoh di atas, toko adalah singkatan dari tokoro. Arti dasarnya adalah “tempat”, namun kata tersebut bisa juga menunjuk waktu atau aspek abstrak seperti pada contoh di atas.
味といい、香りといい、また姿といい、アユは川魚の中でも一番だよ
aji to ii, kaori to ii, mata sugata to ii, ayu wa kawauo no naka de mo ichiban da yo
Baik dari segi rasa, aroma, dan juga bentuk, ikan ayu adalah yang terbaik di antara ikan air tawar
味 (aji): rasa
香り (kaori): wangi, aroma
また (mata): dan, juga
姿 (sugata): bentuk, penampilan
アユ (ayu): nama ikan
川魚 (kawauo): ikan air tawar, ikan sungai
中 (naka): dalam
一番 (ichiban): terbaik, nomor satu
Pada contoh di atas, bisa dilihat bahwa pola to ii bisa juga digunakan untuk lebih dari dua benda.
Contoh terakhir diambil dari cerita Air.
二人のそばに近寄ると、神奈の顔色が悪かった。頬といい額といい、汗が滝のように出ている。
futari no soba ni chikayoru to, kanna no kaoiro ga warukatta. hoo to ii hitai to ii, ase ga taki no you ni dete iru.
Saat aku mendekati mereka, wajah Kanna terlihat pucat. Keringat mengalir bagai air terjun baik di pipi maupun dahinya.
二人 (futari): dua orang
そば (soba): sisi, sebelah
近寄る (chikayoru): mendekat
神奈 (kanna): Kanna (nama orang)
顔色 (kaoiro): rona muka, air muka
悪い (warui): buruk
頬 (hoo): pipi
額 (hitai): dahi
汗 (ase): keringat
滝 (taki): air terjun
のように (no you ni): bagai
出る (deru): keluar
Mungkin kelihatannya ini tata bahasa tingkat tinggi, tapi teman Jepang saya pernah menggunakannya saat ngobrol dengan saya! Katanya, “A-san to ii, B-san to ii, minna hen na hito da yo ne?” (Baik A-san maupun B-san, semuanya orang aneh ya?). Jadi ingat baik-baik, karena pasti berguna juga buatmu suatu saat!
]]>Pada bahasa Indonesia, banyak bentuk kamus verba yang sudah langsung merupakan bentuk perintah. Contohnya adalah “Makan!”, “Baca!”, dan “Pergi!” Di bahasa Jepang, kita tentunya juga bisa memberikan perintah. Namun kita perlu mengubah verbanya menjadi bentuk perintah terlebih dahulu. Aturannya merupakan salah satu yang tergampang di bahasa Jepang, jadi kamu bisa dengan mudah bersenang-senang (atau mendapat masalah).
Sebelumnya, ingatlah bahwa ini adalah bahasa yang sangat kasar sehingga seharusnya kamu tidak akan sering memerlukannya. Untuk meminta orang melakukan sesuatu, banyak pilihan sopan lain yang tersedia misalnya menggunakan -te kudasai.
Hanya saja, bentuk perintah sangat sering muncul di media seperti dorama, anime, dan manga sehingga kamu perlu mengetahuinya. Saat kamu menemui bentuk ini, perhatikan baik-baik konteksnya. Contohnya adalah dua orang yang sedang bertarung dan meneriakkan “shine!” (Mati sana!). Dalam hal ini, karena mereka memang berniat saling menghabisi tentunya tidak perlu bersopan-sopan.
Untuk melakukan konjugasinya, kamu harus bisa membedakan antara verba-ru dan verba-u. Setelahnya ikuti aturan berikut:
Untuk membuat bentuk perintah negatif, kita tinggal menempelkan na di belakang verbanya. Aturan sederhana ini berlaku untuk semua verba. Perhatikan juga bahwa ada akhiran kalimat na yang menyatakan emosi, namun ini berbeda dengan na yang dipelajari di sini (bisa diketahui dari konteks dan intonasinya).
Perhatikan bahwa suru na bisa disingkat menjadi sun na.
Di bagian ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan bentuk perintah. Semuanya diambil dari anime CLANNAD AFTER STORY.
Download: kue.mp3 (175 KB)
tomoya: hora, kue.
ushio: waa.
tomoya: doushita, hitori de taberareru darou.
ushio: itadakimasu.
Tomoya: Nih, makan!
Ushio: Waah.
Tomoya: Kenapa? Bisa makan sendiri kan?
Ushio: Selamat makan.
ほら (hora): lihat!
食う (kuu): makan
どうした (doushita): ada apa?/apa yang terjadi?
独り (hitori): sendiri
食べる (taberu): makan
いただきます (itadakimasu): ungkapan sebelum makan
Ini adalah pembicaraan seorang bapak kepada anaknya. Kata dasarnya adalah kuu (makan) yang merupakan bentuk vulgar taberu.
Download: ro-na.mp3 (175 KB)
naoyuki: sore ja, koko de.
tomoya: karada ni ki o tsukero yo.
naoyuki: aa.
tomoya: sake, nomisugiru na yo.
naoyuki: aa.
Naoyuki: Kalau begitu, sampai di sini ya…
Tomoya: Jaga kesehatan loh!
Naoyuki: Iya.
Tomoya: Jangan terlalu banyak minum sake loh!
Naoyuki: Iya.
それじゃ (sore ja): kalau begitu
ここ (koko): di sini
体 (karada): tubuh
気をつける (ki o tsukeru): berhati-hati
ああ (aa): iya
酒 (sake): sake, minuman beralkohol
飲みすぎる (nomisugiru): minum terlalu banyak
Di atas adalah perkataan seorang anak yang sudah dewasa kepada ayahnya. Bukan cara bicara yang sopan ke orang tua, tapi mengingat bahwa si anak ditinggal ibunya sejak kecil dan si ayah hidupnya kacau, maka bisa dipahami juga bahwa anak tersebut kehilangan rasa hormatnya kepada ayahnya sehingga gaya bicaranya seperti itu.
Download: koi.mp3 (102 KB)
隠れているつもりか。丸見えだぞ。こっち来いよ、んなとこ立ってないで。
kakurete iru tsumori ka. marumie da zo. kocchi koi yo, nna toko tatte nai de.
Mau sembunyi nih ceritanya? Keliatan jelas tahu nggak. Ayo ke sini, jangan berdiri di tempat kaya gitu.
隠れる (kakureru): bersembunyi
つもり (tsumori): rencana
丸見え (marumie): kelihatan jelas
こっち (kocchi): sini
来る (kuru): datang
んな (nna): seperti itu
とこ (toko): tempat
立つ (tatsu): berdiri
Dialog di atas juga pembicaraan ayah ke anaknya. nna merupakan singkatan sonna (seperti itu).
Download: tekure.mp3 (176 KB)
渚、待ってくれよ、渚。もう少し、話をしよう。聞いてくれてるだけでいいから。
nagisa, matte kure yo, nagisa. mou sukoshi, hanashi o shiyou. kiite kureteru dake de ii kara.
Nagisa, tunggu Nagisa! Kita bicara sedikit lagi yuk. Kamu cukup dengerin aja kok.
渚 (nagisa): pantai (nama orang)
待つ (matsu): menunggu
もう (mou): lebih, lagi
少し (sukoshi): sedikit
話 (hanashi): pembicaraan
する (suru): melakukan
聞く (kiku): mendengarkan
くれる (kureru): melakukan sesuatu untuk orang lain
たげ (dake): hanya
いい (ii): baik
Ini adalah pembicaraan suami kepada istrinya yang baru melahirkan, berusaha agar istrinya tidak hilang kesadaran. Bentuk perintah dari -te kureru yaitu -te kure lebih mengandung makna permohonan dibanding bentuk perintah langsungnya (dalam hal ini mate).
Selain konjugasi yang diberikan di atas, suru juga bisa memiliki bentuk perintah seyo. Selain itu, verba-ru juga bisa dibuat ke bentuk perintah dengan mengganti ru menjadi yo. Contohnya, “tabeyo!” juga berarti “Makan!” (Bedakan dengan “tabeyou” yang berarti “mari makan”).
円周率は、3.05より大きい事を証明せよ
enshuuritsu wa, san ten zero go yori ookii koto o shoumei seyo
Buktikan bahwa π (pi) lebih besar dari 3.05!
円周率 (enshuuritsu): π (pi = 3.14159…)
より (yori): dibandingkan, daripada
大きい (ookii): besar
事 (koto): hal
証明 (shoumei): bukti
Bentuk perintah sering ditemukan pada soal-soal seperti pada contoh di atas.
殺せ殺せすべてを殺せ
サツガイ サツガイせよ
korose korose subete o korose
satsugai satsugai seyo
Bunuh! Bunuh! Bunuh semua!
Bunuh! Bunuh!
殺す (korosu): membunuh
すべて (subete): semua
殺害 (satsugai): pembunuhan
Contoh di atas yang diambil dari lirik lagu SATSUGAI menggunakan dua kata berbeda untuk “membunuh” yaitu korosu dan satsugai suru. Bisa dilihat bahwa lagu tersebut menggunakan konjugasi seyo dan bukan shiro.
Sebagai penutup, kita akan mengangkat satu lagu anak-anak yang berisi bentuk perintah. Lagu ini berjudul “Chouchou” yang berarti kupu-kupu. Dalam hal ini yang diperintah adalah kupu-kupu sehingga tentunya tidak ada masalah dari segi kesopanan.
Silahkan dengar lagunya di bawah ini (sumber: YouTube)
Download: chouchou.mp3 (338 KB)
ちょうちょう ちょうちょう
菜の葉に とまれ
菜の葉に あいたら
桜にとまれ
桜の花の
花から 花へ
とまれよ 遊べ
遊べよ とまれ
chouchou chouchou
na no ha ni tomare
na no ha ni aitara
sakura ni tomare
sakura no hana no
hana kara hana e
tomare yo asobe
asobe yo tomare
Kupu-kupu, kupu-kupu
Hinggaplah ke daun sayuran
Kalau bosan dengan daun sayuran
Hinggaplah ke pohon Sakura
Bunganya Sakura
Dari satu bunga ke bunga lainnya
Hinggaplah, bermainlah
Bermainlah, hinggaplah
ちょうちょう (chouchou): kupu-kupu
菜 (na): tumbuhan sayuran
葉 (ha): daun
とまる (tomaru): berhenti
あく (aku): lelah, capai, bosan
桜 (sakura): pohon sakura
花 (hana): bunga
遊ぶ (asobu): bermain
(Ini adalah versi Jepang dari lagu Jerman aslinya)
Dalam lagu ini kamu bisa menemui verba tomaru (berhenti) dan asobu (bermain) pada bentuk perintahnya. Hal lain yang menarik di lagu ini adalah penggunaan verba aku (飽く) yang merupakan bentuk sastra dari akiru (飽きる, capek, bosan). (Sebagai contoh lain, bentuk sastra dari yameru (berhenti) adalah yamu)
Kalau ingin sedikit latihan tambahan, coba dengarkan lagu-lagu berikut dan cari bentuk perintah di dalamnya:
Bentuk perintah akan sering ditemui sehingga kamu perlu memahaminya. Walaupun begitu, karena ini adalah bahasa kasar jadi jangan digunakan sembarangan.
]]>Kanji 変 (hen) bisa memiliki arti “perubahan” maupun “aneh”. Kata kawaru (変わる) yang menggunakan kanji tersebut bisa memiliki kedua arti itu sehingga orang sering salah menerjemahkannya. Di sini kita akan membahas hal tersebut.
Pertama-tama, perlu dipahami bahwa “perubahan” sebetulnya sangat berkaitan dengan “aneh”. Sebut saja warna kulit orang. Warna kulit orang bermacam-macam, mulai dari putih, kuning langsat, sawo matang, sampai hitam. Saat ini, warna kulitmu adalah warna kulit normal manusia. Namun coba bayangkan bahwa suatu pagi kamu bangun dan warna kulitmu berubah menjadi hijau. Kamu tidak akan lagi menjadi normal, namun menjadi aneh! Jadi, “aneh” adalah keadaan yang terjadi kalau sesuatu yang normal berubah menjadi tidak normal. Oleh karenanya, tidaklah aneh (ehm) kalau makna “perubahan” dan “aneh” dijejalkan dalam satu kanji yaitu hen (変).
Setelah memahami filosofi dasar kanji 変 tersebut, berikutnya kita lihat beberapa contoh kata yang menggunakannya. Tentunya kata paling sederhana yang bisa dibentuknya adalah kata hen itu sendiri yang merupakan adjektiva-na dengan arti “aneh”:
あの先生は変な人だよ
ano sensei wa hen na hito da yo
Guru itu orang yang aneh loh
あの (ano): itu
先生 (sensei): guru
変 (hen): aneh
人 (hito): orang
Namun pada kata seperti henshin (変身 = perubahan + tubuh), kanji hen artinya “perubahan”. Kalau kamu sering menonton film-film tokusatsu seperti Kamen Rider, kamu pasti sudah sangat hafal kata tersebut. Henshin!!! (berubah!)
満月を見ると彼は狼男に変身して殺人を犯す
mangetsu o miru to kare wa ookamiotoko ni henshin shite satsujin o okasu
Kalau melihat bulan purnama, dia akan berubah menjadi manusia serigala dan membunuh orang-orang
満月 (mangetsu): bulan purnama
見る (miru): melihat
彼 (kare): dia (laki-laki)
狼男 (ookamiotoko): manusia serigala
変身 (henshin): perubahan
殺人 (satsujin): pembunuhan
犯す (okasu): melakukan (kejahatan)
Sekarang kita akan membahas kata bermasalah yang tadi disebutkan sebelumnya yaitu kawaru. Dia sering berarti “berubah” seperti contoh-contoh berikut:
悲しみが涙に変わる
kanashimi ga namida ni kawaru
kesedihan berubah menjadi air mata
悲しみ (kanashimi): kesedihan
涙 (namida): air mata
変わる (kawaru): berubah
結局、何も変わらない日々を送っていた
kekkyoku, nanimo kawaranai hibi o okutte ita
Pada akhirnya, aku melewati hari-hari tanpa perubahan apapun
結局 (kekkyoku): pada akhirnya
何も (nanimo): tidak apapun
変わる (kawaru): berubah
日々 (hibi): hari-hari
送る (okuru): melewati (hari, waktu, masa)
Namun kata kawaru juga bisa berarti “aneh”. Pada umumnya dia muncul dalam bentuk -te iru yaitu kawatte iru (bisa disingkat kawatteru). Dalam hal ini, -te iru bukan menyatakan “sedang berubah”, namun berarti bahwa “telah berubah menjadi aneh, dan hasilnya masih terus sampai sekarang” (baca tentang hasil berlanjut).
中でも一番変わってる帽子を買いました
naka de mo ichiban kawatteru boushi o kaimashita
Aku membeli topi yang paling aneh di ataranya
中 (naka): dalam
一番 (ichiban): nomor satu, paling
変わる (kawaru): menjadi aneh
帽子 (boushi): topi
買う (kau): membeli
Biasanya dari konteks akan sangat mudah untuk mengetahui arti yang dimaksud. Misalnya, kalau pada contoh di atas kita paksa artinya menjadi “berubah” tentu kalimatnya jadi aneh (topi yang berubah?!?).
Sebagai penutup, perhatikan cuplikan dari anime CLANNAD AFTER STORY berikut:
Download: kawatteru-yumeko.mp3 (47 KB)
あなたって変わってるわね~
anata tte kawatteru wa nee
あなた (anata): kamu
Pada episode tersebut, Misae bertemu laki-laki yang tidak dikenalnya sepulang sekolah. Laki-laki tersebut menanyakan apa keinginan Misae, karena katanya dia bisa mengabulkan apapun permintaannya. Kalau ketemu orang seperti itu, apa kesan kalian? Tentu saja “aneh” bukan? Oleh karenanya, terjemahan fansub yang diberikan di situ yaitu “You’ve changed quite a bit” (kamu telah cukup berubah) tidak cocok. Yang sesuai adalah “Kamu itu aneh ya…”
Penggunaan kawaru seperti ini sangat sering muncul, dan fansub yang salah menerjemahkannya juga bisa ditemui dari waktu ke waktu. Jadi semoga dengan pengetahuan ini kamu akan bisa lebih menikmati dorama, film, atau anime favoritmu dengan mengetahui arti yang sebenarnya!
]]>犬はいない。猫はいない。
inu wa inai. neko wa inai.
Tidak ada anjing. Tidak ada kucing.
犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing
Dua kalimat negatif yang berurutan seperti contoh di atas bisa digabung dengan memanfaatkan pengandaian -ba sehingga artinya “Tidak ada anjing maupun kucing”. Inilah caranya:
Pertama, ubah kedua partikel wa yang berkaitan menjadi mo. Lalu konjugasikan kalimat pertama ke pengandaian -ba.
Contoh kalimat: inu wa inai. neko wa inai.
Tahap 1: inu mo inai. neko mo inai.
Tahap 2: inu mo inakereba neko mo inai.
Perhatikan bahwa ini adalah pengandaian semu. Secara tata bahasa bentuknya persis dengan pengandaian -ba, namun tidak ada pengandaian sama sekali di sini! Ini hanyalah salah satu cara tingkat lanjut untuk merangkai kalimat. Lihat contoh di bawah dan perhatikan bahwa di terjemahannya tidak ada andai-andai apapun.
我が家には、犬もいなければ猫もいない
wagaya ni wa, inu mo inakereba neko mo inai
Di rumah saya, tidak ada anjing maupun kucing
我が家 (wagaya): rumah saya
犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing
Pola seperti ini cukup berkelas sehingga akan terdengar agak puitis atau seperti bahasa sastra. Kalau ingin yang lebih sederhana dan normal, tentunya kita bisa menggunakan misalnya inu mo neko mo inai.
Perhatikan contoh-contoh tambahan berikut untuk lebih membiasakan diri dengan pola ini:
私にはお金もなければ地位もない
watashi ni wa okane mo nakereba chii mo nai
Saya tidak memiliki uang maupun pangkat
私 (watashi): saya
お金 (okane): uang
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
地位 (chii): posisi, kedudukan, status
Perhatikan asal kalimatnya: okane wa nai. chii wa nai.
あの頃、夢もなければ希望もない日々を送っていた
ano koro, yume mo nakereba kibou mo nai hibi o okutte ita
Pada waktu itu, aku menjalani hari-hari tanpa mimpi maupun harapan
あの (ano): itu
頃 (koro): waktu, masa
夢 (yume): mimpi
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
希望 (kibou): harapan, keinginan
日々 (hibi): hari-hari
送る (okuru): menjalani, melewati
あの人は友達でもなければ知り合いでもありませんので誤解しないでください
ano hito wa tomodachi de mo nakereba shiriai de mo arimasen no de gokai shinaide kudasai
Orang itu bukan teman dan bukan juga kenalan, jadi tolong jangan salah paham
あの (ano): itu
人 (hito): orang
友達 (tomodachi): teman
知り合い (shiriai): kenalan
誤解 (gokai): salah paham
Kali ini asal kalimatnya adalah: tomodachi de wa nai. shiriai de wa nai. (de wa nai = ja nai)
Contoh berikut diambil dari novel visual Air. Bentuk asal kalimatnya sama dengan contoh terakhir di atas:
いや、錯覚ではない。何か、音がする。この世のものならざる音。足音でもなければ、声でもない。
iya, sakkaku de wa nai. nanika, oto ga suru. kono yo no mono narazaru oto. ashioto de mo nakereba, koe de mo nai.
Tidak, ini bukan imajinasiku. Aku mendengar sesuatu. Suara yang tidak mungkin berasal dari dunia ini. Bukan suara langkah kaki, bukan pula suara orang.
いや (iya): tidak, bukan
錯覚 (sakkaku): ilusi, imajinasi
何か (nanika): sesuatu
音 (oto): suara
この (kono): ini
世 (yo): dunia
もの (mono): benda
なる (naru):
足音 (ashioto): suara langkah kaki
声 (koe): suara orang
Perhatikan bahwa oto ga suru artinya adalah sesuatu mengeluarkan suara. Lalu naru di sini adalah verba klasik yang secara praktis bisa menggabungkan dua nomina (beda dengan naru yang artinya “menjadi”). Contohnya sei (聖) berarti suci, sehingga sei-naru sensou berarti perang suci. narazaru adalah bentuk negatif klasiknya (= naranai), jadi sebagai contoh sei-narazaru sensou berarti perang yang tidak suci.
Contoh terakhir adalah dari dorama Honey and Clover. Silahkan dengarkan audionya:
Download: honey_and_clover_96.mp3 (203 KB)
お金がない学生にとって、夏休みとは、ただじっと過ぎ去るのを待つ日々でしかない。〔「あ~、あっち~」〕遊ぶお金もなければ、実家にも帰らない。
okane ga nai gakusei ni totte, natsuyasumi to wa, tada jitto sugisaru no o matsu hibi de shika nai. ["aa, acchii"] asobu okane mo nakereba, jikka ni mo kaeranai.
Bagi mahasiswa yang tidak punya uang, liburan musim panas tidak lain dan tidak bukan hanyalah hari-hari menunggu dengan sabar berlalunya waktu. ["Ah... Panaaas!"] Mereka tidak punya uang untuk bersenang-senang, dan tidak pula pulang ke rumahnya.
お金 (okane): uang
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
学生 (gakusei): murid
にとって (ni totte): bagi
夏休み (natsuyasumi): liburan musim panas
とは (to wa): menandakan hal yang ingin didefinisikan
ただ (tada): hanya
じっと (jitto): dengan sabar, tanpa gerakan, terfokus
過ぎ去る (sugisaru): lewat
待つ (matsu): menunggu
日々 (hibi): hari-hari
あっちい (acchii): panas (atsui)
遊ぶ (asobu): bermain
実家 (jikka): rumah orang tua
帰る (kaeru): pulang, kembali
Asal kalimatnya? Kali ini: asobu okane wa nai. jikka ni wa kaeranai.
Pola yang kita pelajari di sini sebenarnya juga bisa digunakan untuk menggabungkan dua kalimat positif, namun itu akan dibahas di lain waktu.
]]>車 (kuruma): mobil
トンネル (tonneru): terowongan (Inggris: tunnel)
大阪 (oosaka): Osaka
もう (mou): sudah
Dari arti dasar itu, sugiru bisa digabung dengan kata lain sehingga berarti “terlalu” atau “sangat” (“melewati batas”). Inilah aturan pembentukannya untuk adjektiva:
Hasilnya berkonjugasi sebagaimana verba-ru.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
あの (ano): itu
映画 (eiga): film
面白い (omoshiroi): menarik
Perhatikan bahwa untuk interjeksi, -sugiru sering disingkat hanya menjadi -sugi (すぎっ). Contohnya adalah 今日寒すぎっ! (kyou samusugi!) yang artinya kurang lebih “hari ini dingin banget!” (literal: terlalu dingin)
Berikutnya adalah contoh dengan adjektiva-na:
彼 (kare): dia (laki-laki)
こと (koto): diri, hal
好き (suki): suka
つらい (tsurai): pedih, menyakitkan
死ぬ (shinu): mati
Contoh berikut adalah dialog dari novel grafis Air:
往人 (yukito): Yukito (nama)
観鈴 (misuzu): Misuzu (nama)
早い (hayai): cepat
いく (iku): pergi
なん (nan): apa (bentuk lain dari nani)
聞こえる (kikoeru): terdengar
風 (kaze): angin
強い (tsuyoi): kuat
遅刻 (chikoku): keterlambatan
馬鹿 (baka): bodoh
nante di contoh atas adalah singkatan dari nan tte itta no (Apa yang kamu katakan?)
sugiru juga bisa digabung dengan kata kerja sehingga artinya “melakukan sesuatu secara berlebihan”. Ini tentunya juga diturunkan dari arti dasar sugiru yaitu “melewati”, karena di sini artinya “melewati batas kewajaran”.
Untuk bentuk verba negatif, ganti i pada penanda negatif nai dengan sa lalu tambahkan sugiru di akhir.
tabenai → tabenasa → tabenasasugiru
Hasil semuanya berkonjugasi sebagaimana verba-ru.
Inilah beberapa contohnya:
食べる (taberu): makan
お腹 (onaka): perut
重い (omoi): berat
走る (hashiru): berlari
ケガ (kega): cedera, luka
寝る (neru): tidur
しんどい (shindoi): kecapekan, kelelahan
Perhatikan bahwa pada contoh di atas, dasar dari konjugasi sugiru ini adalah nenai (tidak tidur).
sugiru yang digabung dengan kata lain adalah pola yang sangat umum sehingga pelajaran kali ini sedikit banyak pasti akan berguna. demo kono posuto, nagasugiru ka na? ^^
]]>