Antarmukanya cukup sederhana. Pertama kamu bisa memilih apakah ingin transliterasi ke romaji atau hiragana dari dropdown (1). Lalu kamu bisa menentukan bagaimana hasil konversinya diselipkan melalui (2). Kemungkinan pada (2) adalah:
a) line by line: Romajinya untuk tiap baris akan dimasukkan di bawah baris yang bersangkutan
b) separate text blobs: Semua romajinya akan diletakkan di akhir teks Jepangnya.
c) windows style tool tips: Romajinya baru keluar kalau kita mengistirahatkan kursor mouse di baris yang bersangkutan.
Langkah pertama adalah menentukan mana yang kita inginkan di (1) dan (2) lalu menekan tombol “click to set” (3). Setelahnya kita tinggal memasukkan teksnya di (4) lalu terakhir menekan tombol (5) untuk mendapatkan hasilnya.
Kita akan mencoba serangkaian tes untuk menguji kemampuan program di situs tersebut. Pertama adalah teks mudah berikut:
Inilah hasilnya:
Secara umum dia menerjemahkan teks tersebut dengan baik. Hanya saja, perhatikan bahwa program tersebut menggunakan romanisasi yang selalu menulis は sebagai “ha”, へ sebagai “he”, dan を sebagai “wo”. Jadi kalau menggunakan program tersebut, kamu harus tahu bahwa “ha” harus dibaca “wa” saat dia sebagai partikel topik. Pada contoh teks di atas, cara membaca yang benar tentunya “watashi wa…” walaupun tertulisnya “watashi ha”. (Baca juga lebih lanjut untuk kasus “he” maupun “wo”).
Kedua, di bahasa Jepang memang tidak digunakan spasi. Nah pemecahan kata yang dilakukan program ini belum tentu optimal. Misalnya “yoroshiku onegai shimasu” ditulis sebagai “yoroshikuonegaishimasu” yang kelewat panjang.
Berikutnya adalah teks dari Wikipedia bahasa Jepang:
Untuk hasilnya silahkan coba masukkan sendiri. Di sini kita akan membahas masalah atau hal menarik yang ada saja.
Pertama, program itu tidak memberikan cara baca angka. Jadi 1939 tetap menjadi 1939. Oleh karenanya, kamu tidak bisa menggunakan program ini untuk belajar membaca angka.
Lalu, satu kanji bisa memiliki banyak bacaan dan dia belum tentu memberikan bacaan yang benar. Misalnya 枢軸国 seharusnya dibaca suujiku-koku (negara-negara poros) namun program tersebut memberikan suujiku kuni
Ketiga, perhatikan bahwa suara vokal panjang ー ditransliterasikan sebagai ^. Jadi “yo^roppa” harus kamu baca “yooroppa”.
Terakhir, berbeda dengan kasus sebelumnya yang tidak memecah kata sehingga terlalu panjang, kali ini terdapat juga pemecahan yang membingungkan misalnya “owa tta” yang sebetulnya satu kata owatta (bentuk lampau owaru, berakhir).
Untuk tes terakhir kita akan menggunakan lirik lagu Take off is now! (dengar di YouTube).
Selain masalah-masalah sebelumnya, masalah baru di sini adalah パッと yang ditulis menjadi “patsu to” padahal seharusnya patto. Sepertinya program ini tidak bisa menangani perubahan dari katakana ke hiragana seperti ini. Padahal di lagu tersebut banyak onomatop yang ditulis seperti ini (dobatto, saratto, sukitto, dotto, dll).
Tool http://romaji.org/ bisa menjadi alat yang berguna, hanya saja kita harus tahu keterbatasannya. Sebagai contoh, kita tidak bisa mengharapkannya untuk menghasilkan romaji lagu yang berkualitas sebagaimana romaji buatan tangan. Ini karena dia bisa memberi bacaan kanji yang salah, romanisasi yang tidak umum, dan pemecahan kata yang aneh.
Kamu bisa menggunakan mode tool tip dari situs tersebut untuk latihan membaca bagian-bagian kana dari suatu kalimat. Bisa juga untuk main detektif-detektifan dalam menavigasi situs, misalnya untuk mencari link yang tulisannya download (daunroodo). Kalau memanfaatkan transliterasinya untuk memahami satu kalimat, hati-hatilah terutama dengan pemotongan katanya yang tidak wajar.
Saya pribadi menyarankan bagi segenap pelajar bahasa Jepang untuk sesegera mungkin belajar hiragana dan katakana. Setelah mempelajari kedua huruf tersebut, kamu bisa menggunakan tool yang lebih powerful dan berguna yaitu rikaichan.
Jadi penilaian akhir Yumeko adalah: “Kalau memang perlu gunakan dengan hati-hati, namun usahakan untuk secepatnya belajar kana”
]]>