Posts Tagged ‘Morning Musume’

Akhiran buri pada lama waktu

Selasa, 24 Maret 2009 oleh Agro Rachmatullah

Untuk menyatakan bahwa waktu yang panjang telah berlalu sejak sesuatu terakhir dilakukan, kita bisa menempelkan akhiran buri (振り). Akhiran ini ditempelkan ke lama waktu misalnya sankagetsu (3 bulan) dan juu-nen (10 tahun). Sebagai contoh sankagetsu buri berarti “setelah 3 bulan”.

Inilah beberapa contohnya:

2年ぶりにおばあさんの墓参りに行った
ni-nen buri ni obaasan no hakamairi ni itta
Aku berkunjung lagi ke makam nenek setelah 2 tahun lamanya

2 (ni): dua
年 (nen): tahun
おばあさん (obaasan): nenek
墓参り (hakamairi): kunjungan ke makam
行く (iku): pergi

(more…)

Senryu lingkungan karya artis-artis Hello! Project #2 – Jitarazu

Selasa, 17 Februari 2009 oleh Agro Rachmatullah

Ini adalah kelanjutan dari seri artikel-artikel yang membahas tentang senryu. Senryu-senryu yang diangkat kali ini juga masih bertemakan lingkungan dan ditulis oleh artis-artis Hello! Project. Masih ingat kan rumusnya? go-shichi-go (5-7-5).

Kalau ada dua kata yang perlu kalian hafal, itu adalah chikyuu (bumi) dan mina (kita/kalian semua). Nah, mari mulai kita bahas senryunya satu-persatu!

Mitsui Aika (Morning Musume)

Senryu Mitsui Aika

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Download: mitsui_aika_senryu.mp3

みなさんで minasan de
増やしていこう fuyashite ikou
森林を shinrin o

Semuanya
Mari meningkatkan
Hutan kita

みなさん (mina-san): semuanya (orang)
増やす (fuyasu): menambahkan
森林 (shinrin): hutan

(more…)

Lokasi relatif (dan bonus permainan)

Jum'at, 28 November 2008 oleh Agro Rachmatullah

Morning Musume di meja bundar
Siapa yang ada di sebelahku?

Untuk menyatakan lokasi relatif, misalnya “depan rumah”, bahasa Jepang menggunakan partikel no yang fungsinya menggabungkan dua nomina. Untuk contoh “depan rumah”, bahasa Jepangnya adalah ie no mae dengan ie berarti “rumah” dan mae berarti “depan”. (perhatikan urutan katanya yang beda dengan bahasa Indonesia)

Inilah beberapa nomina yang menunjukkan lokasi relatif yang bisa kamu gunakan:

上 (ue): atas
下 (shita): bawah
右 (migi): kanan
左 (hidari): kiri
中 (naka): dalam
前 (mae): depan
後ろ (ushiro): belakang
近く (chikaku): dekat
隣 (tonari): sebelah

Beberapa contoh berikut menunjukkan bagaimana posisi relatif tersebut dipakai di kalimat:

ああ目の前にあなた立っているわ [Sakura Mankai: | ]
aa me no mae ni anata tatteiru wa
Ah, engkau sedang berdiri di depan mataku

目 (me): mata
前 (mae): depan
あなた (anata): kamu
立つ (tatsu): berdiri

Kalau ingin lengkap secara tata bahasa, seharusnya anata diikuti partikel wa atau ga. Namun partikel-partikel memang sering diabaikan baik di percakapan maupun karya sastra. wa yang ada di akhir kalimat ini bukan partikel topik wa tapi akhiran kalimat (gobi) yang biasa digunakan perempuan untuk penekanan.

(more…)

Tutorial Watarasebashi #23 – Suara panjang dan romanisasinya

Sabtu, 25 Oktober 2008 oleh Agro Rachmatullah

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Saat membahas mengenai hiragana dan katakana, ada satu hal penting yang terlewat yaitu suara panjang. Karena itu, mari kita ganggu sejenak alur pelajarannya dengan membahas konsep tersebut.

Di bahasa Jepang terdapat suara panjang yang jika diucapkan dua kali lebih lama dibanding suara biasanya. Contohnya, jika “a” diibaratkan memakai satu ketukan, “aa” memakan waktu dua ketukan. Ingat, “aa” hanyalah “a” yang dibaca panjang, dan bukan suara “a-a” terpisah seperti pada “Aa Gym”.

Penting bagi kita untuk mengucapkan suara-suara panjang tersebut dengan benar. Sebaliknya, suara pendek jangan diucapkan dengan panjang. Jika tidak, artinya bisa berubah jauh seperti pada dua kalimat berikut: (Tata bahasanya memang belum sepenuhnya kita pelajari, jadi cukup perhatikan saja kata-katanya)

伯父さんはチーズを食べた。
ojisan wa chiizu o tabeta
Paman memakan keju.

伯父さん (ojisan): paman
チーズ (chiizu): keju (Inggris: cheeze)
食べる (taberu): makan

お爺さんは地図を食べた。
ojiisan wa chizu o tabeta
Kakek memakan peta.

お爺さん (ojiisan): kakek
地図 (chizu): peta
食べる (taberu): makan

(more…)

Akhiran klasik adjektiva -ki

Kamis, 25 September 2008 oleh Agro Rachmatullah

Di bahasa tertulis, dan terkadang dalam percakapan, sisa-sisa bahasa Jepang klasik masih muncul. Salah satunya adalah akhiran klasik -ki bagi adjektiva-i, menggantikan akhiran -i. Akhiran ini hanya bisa digunakan untuk memodifikasi nomina dan tidak bisa muncul jika adjektivanya mengakhiri kalimat:

悲しき恋 [Kanashimi Twilight: | ]
kanashiki koi
cinta yang menyedihkan

悲しい (kanashii): sedih
恋 (koi): cinta

(more…)

Tutorial Watarasebashi #21 – Latihan konjugasi dasar nomina dan adjektiva

Rabu, 17 September 2008 oleh Agro Rachmatullah

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Setelah mempelajari konjugasi dasar nomina dan adjektiva-na lalu adjektiva-i, sekarang saatnya untuk latihan. Untuk tiap soal akan diberikan kata yang harus kamu konjugasikan ke bentuk tertentu. Inilah contohnya:

道 (michi): jalan

michi → deklaratif
Jawaban: michi da [I WISH: | ]

Ingat, bentuk deklaratif adalah pernyataan yang sifatnya tegas, dan adjektiva-i tidak bisa ditempeli da tersebut.

Menghafal bentuk konjugasi yang banyak bisa jadi merupakan hal yang menantang. Namun semua soal di bab ini diambil dari lagu, jadi jika dirasa memudahkan hafalan kamu bisa mencoba mendengarnya digunakan pada lagu dengan mengklik simbol ♪.

悪い (warui): buruk (tidak baik)

warui → negatif

Jawaban: warukunai [22sai no Watashi: | ]

(more…)

Kanjiku #3 – Ramalan (卜, 占)

Jum'at, 12 September 2008 oleh Agro Rachmatullah

Kali ini kita akan belajar bentuk yang sangat berguna yaitu 卜. Bentuk tersebut muncul di banyak kanji sehingga mengetahuinya akan memudahkan studi kita.

Ramalan: 卜 (uranai)

Bahasa Jepang ramalan adalah uranai. Nemonik yang bisa dibuat misalnya: uratnya naik (menjadi tampak) mendengar ramalan buruk. urat naik → uranai → ramalan:

Nemonik \"uranai\" ke \"ramalan\" - uratnya naik mendengar ramalan buruk

Kanjinya berbentuk tongkat ramalan. Bayangkan saja tongkat yang diberdirikan di tanah dan dibiarkan jatuh saat kita ingin tahu arah mana yang akan membawa nasib baik.

Ilustrasi kanji uranai (卜)

(more…)

Partikel identifikasi no pada klausa subordinat

Sabtu, 6 September 2008 oleh Agro Rachmatullah

Kita semua (iya kan?) mengenal partikel no sebagai partikel kepemilikan. Contohnya, watashi no keeki berarti “kue milik saya”. Secara umum, partikel no ini memungkinkan suatu nomina memodifikasi nomina lain.

Namun pada klasusa subordinat, kita bisa menemui partikel no yang artinya sama sekali berbeda dengan contoh di atas. Pada kasus ini, partikel no fungsinya sama seperti partikel ga yaitu sebagai partikel identifikasi.

Perhatikan contoh berikut:

お母さんが作った
okaasan ga tsukutta
Ibu membuat (sesuatu)

Di contoh tersebut ga mengidentifikasi bahwa ibu adalah pelakunya. Klausa tersebut bisa digunakan untuk memodifikasi nomina misalnya keeki (kue):

お母さんが作ったケーキ
okaasan ga tsukutta keeki
Kue yang dibuat ibu

Untuk sedikit menyegarkan ingatan, bagian berwarna hijau yang memodifikasi keeki disebut klausa subordinat.

Nah, contoh berikutnya yang menggunakan no memiliki arti yang persis sama:

お母さんのが作ったケーキ
okaasan no tsukutta keeki
Kue yang dibuat ibu

(more…)

Tutorial Watarasebashi #15 – Latihan menggunakan adjektiva

Jum'at, 1 Agustus 2008 oleh Agro Rachmatullah

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Setelah mempelajari adjektiva-i dan adjektiva-na, sekarang kamu akan latihan menggunakannya. Untuk tiap soal akan diberikan adjektiva dan nominanya, dan tugas kamu adalah menggunakan adjektivanya dengan benar untuk menggambarkan nominanya. Tujuannya adalah agar kamu terampil membedakan adjektiva-i dengan adjektiva-na.

笑顔 (egao): senyum
温かい (atatakai): hangat

Jawaban: atatakai egao [Motto Futari de: | ]

(more…)

Tutorial Watarasebashi #13 – Latihan partikel konteks de (で)

Jum'at, 18 Juli 2008 oleh Agro Rachmatullah

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Kita telah mempelajari fungsi partikel de, yaitu memberikan konteks untuk verba. Konteks tersebut bisa berupa alat atau cara (dengan, menggunakan) maupun konteks tempat (di).

Sekarang waktunya untuk sedikit latihan. Yang perlu kamu lakukan sangat mudah yaitu menulis terjemahan bahasa Indonesianya. Soal-soal berikut berdasarkan lagu (dengan modifikasi seperlunya), dan kamu bisa mengklik ♪ untuk mendengar lagunya dan 詞 untuk melihat liriknya. Gunakan lampiran di akhir artikel ini untuk mencari tahu arti kata-kata yang tidak kamu ketahui.

1) 電話で話す[Koe: | ]
denwa de hanasu
Jawaban: berbicara dengan telepon

(more…)