Bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat berwarna. Terdapat berbagai cara untuk mengungkapkan hal yang pada dasarnya sama, dan ini dipengaruhi oleh faktor seperti hubungan antara pembicara, umur pembicara, dan latar belakang atau sifat pembicara.
Sebagai contoh, untuk meminta atau membuat orang lain agar makan, kita bisa menggunakan berbagai cara berikut dengan nuansa yang sangat berbeda (semuanya menggunakan kata dasar taberu yang berarti “makan”):
Tentunya masih banyak cara lainnya, dan lingkup penggunaan contoh di atas tidaklah saklek. Sebagai contoh, “tabete” dan “tabenasai” bisa juga digunakan kepada tamu (masing-masing dengan kesan santai dan agak tegas dalam artian baik).
Di sini, media seperti anime, dorama, dan manga merupakan cara yang hebat untuk menemui beragam bentuk bahasa Jepang. Dengan berbagai setting dan tokoh yang berbeda, kamu akan terbiasa mendengar bermacam gaya bahasa dan perlahan-lahan mengerti kapan harus menggunakan yang mana. Sebagai orang asing, ini mungkin bisa jadi wahana pencarian jati diri juga: Dengan bahasa Jepang seperti apa aku ingin berbicara? “ore no hanashikata, monku aru?!?” (Lu ada masalah ama gaya bicara gue?!?)
“Arigatou gozansu“. Ha? Apa? (dari dorama Jin)
Tidak hanya variasi bahasa mulai dari cara bicara anak-anak sampai yakuza yang bisa ditemui di zaman modern, pada anime Samurai X kamu bisa menjumpai gaya bahasa samurai zaman Meiji, pada dorama Jin kamu bisa melihat bagaimana para Oiran zaman Edo menggunakan akhiran -arinsu, dan pada anime atau game Air kamu bisa mencicipi bahasa Jepang zaman Heian yang jauh lebih tua lagi.
“Ryuuya-dono mo tamesu ga yoi“. (Ayo cicip, Tuan Ryuuya) (dari anime Air)
Menyadari efektifnya media-media tersebut untuk membuka wawasan bahasa Jepang, Japan Foundation mengembangkan situs Japanese in Anime & Manga. Di situ, terdapat modul-modul interaktif untuk mempelajari bahasa-bahasa yang muncul di media-media tersebut. Sebagai contoh, di modul “Character expression” kamu bisa mendengar dan membandingkan bagaimana 8 karakter berbeda mengungkapkan hal untuk situasi yang sama. Tentu fokusnya lebih ke arah ragam bahasa modern, jadi jangan harap bahasa zaman Heian muncul di situs tersebut.
Terdapat mode kanji, kana, dan romaji untuk tulisan Jepangnya yang bisa diubah lewat tombol kanan atas. Setelah mempelajarinya, terdapat juga mode kuis untuk menguji pemahaman kalian.
Untuk modul “Love Word Quiz”, kalian menebak arti dari kata-kata bahasa Jepang. Selain itu, kalian juga bisa melihat contoh penggunaan kata tersebut di manga (dengan terjemahan Inggrisnya) dan juga melihat halaman manga aslinya!
Karena situs ini baru dibuka, modul yang tersedia baru sedikit. Namun mereka berencana untuk membuat modul-modul tambahan, jadi sementara menikmati modul yang saat ini sudah ada, ke depannya situs ini akan semakin berguna.
Kunjungi situsnya di http://anime-manga.jp dan selamat bersenang-senang. Namun tentunya yang paling utama adalah menikmati media aslinya, jadi jangan lupa banyak-banyaklah menonton anime, film, maupun dorama (berani tanpa sub?) dan membaca manga (yang belum diterjemahkan)!
]]>色もデザインも素敵
iro mo dezain mo suteki
Baik warna maupun desainnya indah
色 (iro): warna
デザイン (dezain): desain, rancangan, pola
素敵 (suteki): indah
Pada penggunaan seperti ini, sebagai alternatifnya kamu bisa juga menggunakan to ii. Ini berasal dari to iu (と言う) yang gunanya untuk mengutip benda atau hal yang dimaksud. Jadi arti literalnya mungkin semacam “Mau ngomongin A kek, mau ngomongin B kek, … (kesemuanya sama)”. Lihat contoh berikut:
色といいデザインといい素敵
iro to ii dezain to ii suteki
Baik warna maupun desainnya indah
色 (iro): warna
デザイン (dezain): desain, rancangan, pola
素敵 (suteki): indah
to ii terdengar lebih kuat dibandingkan dengan mo. Karena tata bahasanya sendiri sangat mudah, postingan kali ini cukup diakhiri dengan contoh-contoh lain agar semakin mengerti:
顔といい性格といい、彼女に悪いとこはない
kao to ii seikaku to ii, kanojo ni warui toko wa nai
Tidak ada kekurangan baik pada wajah maupun perilakunya
顔 (kao): wajah
性格 (seikaku): perilaku
彼女 (kanojo): dia (perempuan)
悪い (warui): buruk
とこ (toko): aspek
ない (nai): tidak ada
Pada contoh di atas, toko adalah singkatan dari tokoro. Arti dasarnya adalah “tempat”, namun kata tersebut bisa juga menunjuk waktu atau aspek abstrak seperti pada contoh di atas.
味といい、香りといい、また姿といい、アユは川魚の中でも一番だよ
aji to ii, kaori to ii, mata sugata to ii, ayu wa kawauo no naka de mo ichiban da yo
Baik dari segi rasa, aroma, dan juga bentuk, ikan ayu adalah yang terbaik di antara ikan air tawar
味 (aji): rasa
香り (kaori): wangi, aroma
また (mata): dan, juga
姿 (sugata): bentuk, penampilan
アユ (ayu): nama ikan
川魚 (kawauo): ikan air tawar, ikan sungai
中 (naka): dalam
一番 (ichiban): terbaik, nomor satu
Pada contoh di atas, bisa dilihat bahwa pola to ii bisa juga digunakan untuk lebih dari dua benda.
Contoh terakhir diambil dari cerita Air.
二人のそばに近寄ると、神奈の顔色が悪かった。頬といい額といい、汗が滝のように出ている。
futari no soba ni chikayoru to, kanna no kaoiro ga warukatta. hoo to ii hitai to ii, ase ga taki no you ni dete iru.
Saat aku mendekati mereka, wajah Kanna terlihat pucat. Keringat mengalir bagai air terjun baik di pipi maupun dahinya.
二人 (futari): dua orang
そば (soba): sisi, sebelah
近寄る (chikayoru): mendekat
神奈 (kanna): Kanna (nama orang)
顔色 (kaoiro): rona muka, air muka
悪い (warui): buruk
頬 (hoo): pipi
額 (hitai): dahi
汗 (ase): keringat
滝 (taki): air terjun
のように (no you ni): bagai
出る (deru): keluar
Mungkin kelihatannya ini tata bahasa tingkat tinggi, tapi teman Jepang saya pernah menggunakannya saat ngobrol dengan saya! Katanya, “A-san to ii, B-san to ii, minna hen na hito da yo ne?” (Baik A-san maupun B-san, semuanya orang aneh ya?). Jadi ingat baik-baik, karena pasti berguna juga buatmu suatu saat!
]]>犬はいない。猫はいない。
inu wa inai. neko wa inai.
Tidak ada anjing. Tidak ada kucing.
犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing
Dua kalimat negatif yang berurutan seperti contoh di atas bisa digabung dengan memanfaatkan pengandaian -ba sehingga artinya “Tidak ada anjing maupun kucing”. Inilah caranya:
Pertama, ubah kedua partikel wa yang berkaitan menjadi mo. Lalu konjugasikan kalimat pertama ke pengandaian -ba.
Contoh kalimat: inu wa inai. neko wa inai.
Tahap 1: inu mo inai. neko mo inai.
Tahap 2: inu mo inakereba neko mo inai.
Perhatikan bahwa ini adalah pengandaian semu. Secara tata bahasa bentuknya persis dengan pengandaian -ba, namun tidak ada pengandaian sama sekali di sini! Ini hanyalah salah satu cara tingkat lanjut untuk merangkai kalimat. Lihat contoh di bawah dan perhatikan bahwa di terjemahannya tidak ada andai-andai apapun.
我が家には、犬もいなければ猫もいない
wagaya ni wa, inu mo inakereba neko mo inai
Di rumah saya, tidak ada anjing maupun kucing
我が家 (wagaya): rumah saya
犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing
Pola seperti ini cukup berkelas sehingga akan terdengar agak puitis atau seperti bahasa sastra. Kalau ingin yang lebih sederhana dan normal, tentunya kita bisa menggunakan misalnya inu mo neko mo inai.
Perhatikan contoh-contoh tambahan berikut untuk lebih membiasakan diri dengan pola ini:
私にはお金もなければ地位もない
watashi ni wa okane mo nakereba chii mo nai
Saya tidak memiliki uang maupun pangkat
私 (watashi): saya
お金 (okane): uang
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
地位 (chii): posisi, kedudukan, status
Perhatikan asal kalimatnya: okane wa nai. chii wa nai.
あの頃、夢もなければ希望もない日々を送っていた
ano koro, yume mo nakereba kibou mo nai hibi o okutte ita
Pada waktu itu, aku menjalani hari-hari tanpa mimpi maupun harapan
あの (ano): itu
頃 (koro): waktu, masa
夢 (yume): mimpi
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
希望 (kibou): harapan, keinginan
日々 (hibi): hari-hari
送る (okuru): menjalani, melewati
あの人は友達でもなければ知り合いでもありませんので誤解しないでください
ano hito wa tomodachi de mo nakereba shiriai de mo arimasen no de gokai shinaide kudasai
Orang itu bukan teman dan bukan juga kenalan, jadi tolong jangan salah paham
あの (ano): itu
人 (hito): orang
友達 (tomodachi): teman
知り合い (shiriai): kenalan
誤解 (gokai): salah paham
Kali ini asal kalimatnya adalah: tomodachi de wa nai. shiriai de wa nai. (de wa nai = ja nai)
Contoh berikut diambil dari novel visual Air. Bentuk asal kalimatnya sama dengan contoh terakhir di atas:
いや、錯覚ではない。何か、音がする。この世のものならざる音。足音でもなければ、声でもない。
iya, sakkaku de wa nai. nanika, oto ga suru. kono yo no mono narazaru oto. ashioto de mo nakereba, koe de mo nai.
Tidak, ini bukan imajinasiku. Aku mendengar sesuatu. Suara yang tidak mungkin berasal dari dunia ini. Bukan suara langkah kaki, bukan pula suara orang.
いや (iya): tidak, bukan
錯覚 (sakkaku): ilusi, imajinasi
何か (nanika): sesuatu
音 (oto): suara
この (kono): ini
世 (yo): dunia
もの (mono): benda
なる (naru):
足音 (ashioto): suara langkah kaki
声 (koe): suara orang
Perhatikan bahwa oto ga suru artinya adalah sesuatu mengeluarkan suara. Lalu naru di sini adalah verba klasik yang secara praktis bisa menggabungkan dua nomina (beda dengan naru yang artinya “menjadi”). Contohnya sei (聖) berarti suci, sehingga sei-naru sensou berarti perang suci. narazaru adalah bentuk negatif klasiknya (= naranai), jadi sebagai contoh sei-narazaru sensou berarti perang yang tidak suci.
Contoh terakhir adalah dari dorama Honey and Clover. Silahkan dengarkan audionya:
Download: honey_and_clover_96.mp3 (203 KB)
お金がない学生にとって、夏休みとは、ただじっと過ぎ去るのを待つ日々でしかない。〔「あ~、あっち~」〕遊ぶお金もなければ、実家にも帰らない。
okane ga nai gakusei ni totte, natsuyasumi to wa, tada jitto sugisaru no o matsu hibi de shika nai. ["aa, acchii"] asobu okane mo nakereba, jikka ni mo kaeranai.
Bagi mahasiswa yang tidak punya uang, liburan musim panas tidak lain dan tidak bukan hanyalah hari-hari menunggu dengan sabar berlalunya waktu. ["Ah... Panaaas!"] Mereka tidak punya uang untuk bersenang-senang, dan tidak pula pulang ke rumahnya.
お金 (okane): uang
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
学生 (gakusei): murid
にとって (ni totte): bagi
夏休み (natsuyasumi): liburan musim panas
とは (to wa): menandakan hal yang ingin didefinisikan
ただ (tada): hanya
じっと (jitto): dengan sabar, tanpa gerakan, terfokus
過ぎ去る (sugisaru): lewat
待つ (matsu): menunggu
日々 (hibi): hari-hari
あっちい (acchii): panas (atsui)
遊ぶ (asobu): bermain
実家 (jikka): rumah orang tua
帰る (kaeru): pulang, kembali
Asal kalimatnya? Kali ini: asobu okane wa nai. jikka ni wa kaeranai.
Pola yang kita pelajari di sini sebenarnya juga bisa digunakan untuk menggabungkan dua kalimat positif, namun itu akan dibahas di lain waktu.
]]>車 (kuruma): mobil
トンネル (tonneru): terowongan (Inggris: tunnel)
大阪 (oosaka): Osaka
もう (mou): sudah
Dari arti dasar itu, sugiru bisa digabung dengan kata lain sehingga berarti “terlalu” atau “sangat” (“melewati batas”). Inilah aturan pembentukannya untuk adjektiva:
Hasilnya berkonjugasi sebagaimana verba-ru.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
あの (ano): itu
映画 (eiga): film
面白い (omoshiroi): menarik
Perhatikan bahwa untuk interjeksi, -sugiru sering disingkat hanya menjadi -sugi (すぎっ). Contohnya adalah 今日寒すぎっ! (kyou samusugi!) yang artinya kurang lebih “hari ini dingin banget!” (literal: terlalu dingin)
Berikutnya adalah contoh dengan adjektiva-na:
彼 (kare): dia (laki-laki)
こと (koto): diri, hal
好き (suki): suka
つらい (tsurai): pedih, menyakitkan
死ぬ (shinu): mati
Contoh berikut adalah dialog dari novel grafis Air:
往人 (yukito): Yukito (nama)
観鈴 (misuzu): Misuzu (nama)
早い (hayai): cepat
いく (iku): pergi
なん (nan): apa (bentuk lain dari nani)
聞こえる (kikoeru): terdengar
風 (kaze): angin
強い (tsuyoi): kuat
遅刻 (chikoku): keterlambatan
馬鹿 (baka): bodoh
nante di contoh atas adalah singkatan dari nan tte itta no (Apa yang kamu katakan?)
sugiru juga bisa digabung dengan kata kerja sehingga artinya “melakukan sesuatu secara berlebihan”. Ini tentunya juga diturunkan dari arti dasar sugiru yaitu “melewati”, karena di sini artinya “melewati batas kewajaran”.
Untuk bentuk verba negatif, ganti i pada penanda negatif nai dengan sa lalu tambahkan sugiru di akhir.
tabenai → tabenasa → tabenasasugiru
Hasil semuanya berkonjugasi sebagaimana verba-ru.
Inilah beberapa contohnya:
食べる (taberu): makan
お腹 (onaka): perut
重い (omoi): berat
走る (hashiru): berlari
ケガ (kega): cedera, luka
寝る (neru): tidur
しんどい (shindoi): kecapekan, kelelahan
Perhatikan bahwa pada contoh di atas, dasar dari konjugasi sugiru ini adalah nenai (tidak tidur).
sugiru yang digabung dengan kata lain adalah pola yang sangat umum sehingga pelajaran kali ini sedikit banyak pasti akan berguna. demo kono posuto, nagasugiru ka na? ^^
]]>Bentuk pertama merupakan goresan yang sangat pendek: 丶. Kita akan menyebutnya sebagai bentuk tetesan, percikan, atau hal-hal semacamnya. Bentuk tersebut bisa miring ke kiri maupun ke kanan.
Bentuk kedua terlihat seperti garis tegak: 丨. Kita akan menyebutnya sebagai tongkat.
Ingat bahwa bentuk 丶 dan 丨 secara sendirian tidak membentuk huruf apapun. Kita memberinya sebutan tetesan dan tongkat hanya untuk mempermudah belajar kanji lain saja.
Kanji pertama yang akan kita pelajari di sini adalah hi yang berarti “api”. Perhatikan bahwa dia tersusun atas bentuk orang (人) dan dua percikan (丶). Jadi bayangkan saja manusia api, dengan dua percikan di kiri dan kanannya sebagai percikan api yang loncat dari tubuhnya.
Perhatikan urutan menggambarnya:
Sumber: Wikimedia Commons Stroke Order Project
Kanji berikutnya adalah mizu yang artinya “air”. Cara mengingat bentuknya adalah tongkat (丨) yang dijatuhkan ke air. Bentuk di tengah adalah tongkatnya, dan bayangkan saja garis-garis sisanya sebagai cipratan kacau airnya ke berbagai penjuru. Perhatikan bahwa bentuk tongkat di sini sedikit bengkok ke kiri di bagian bawahnya.
Inilah urutan menulisnya:
Sumber: Wikimedia Commons Stroke Order Project
Pada nama, kalian bisa menemukan kanji-kanji ini digunakan di Hino Rei (火野レイ) dan Mizuno Ami (水野亜美) yang merupakan dua tokoh di Sailor Moon.
Inilah contoh-contoh kalimat yang menggunakan 火:
レンジ (renji): kompor
弱い (yowai): lemah
する (suru): mengubah sesuatu menjadi sesuatu, melakukan
彼 (kare): dia
手 (te): tangan
かざす (kazasu): mendekatkan tangan (ke api dsb.)
暖める (atatameru): menghangatkan
Berikutnya adalah contoh-contoh kalimat yang memuat 水:
花 (hana): bunga
やる (yaru): memberi
この (kono): … ini
川 (kawa): sungai
とても (totemo): sangat
綺麗 (kirei): bersih, cantik
Mungkin kamu akan sadar bahwa di sini kita tidak memberikan nemonik apapun untuk kata “hi” maupun “mizu”. Untuk keperluan tersebut, silahkan lihat contoh di artikel-artikel kanjiku sebelumnya dan coba buat nemonik sendiri. Kita akan lebih fokus ke cara mengingat bentuknya dan contoh kata-katanya. Sampai jumpa lagi di artikel kanjiku berikutnya!
]]>