Kali ini kita akan berbicara tentang “listening”. Dalam listening, kadang-kadang suatu kata terdengar tidak sebagaimana seharusnya. Ini terutama terjadi pada pembicaraan alami di mana kata-kata mengalir begitu saja dengan cepatnya. Nah, kita akan membahas kasus-kasus tidak ideal tersebut.
Sebagai contoh pertama, coba dengar potongan suara berikut dari cerita Michishige Sayumi tentang taman buaya:
Download: shokubetsu.mp3 (67 KB)
Inilah yang sebetulnya dia maksud:
見る (miru): melihat
こと (koto): hal
ない (nai): tidak ada
植物 (shokubutsu): tanaman
たくさん (takusan): banyak
Namun karena bicaranya cepat, mungkin shokubutsu bisa terdengar sebagai shokubetsu. Dengan kata lain, bu terdengar sebagai be. Padahal tidak ada kata shokubetsu.
Dalam kasus-kasus seperti ini, kita harus sedikit melupakan apa yang kita dengar dan mencoba melihat konteks pembicaraannya. Karena ini pembicaraan tentang taman, maka satu-satunya kata yang masuk akal dan terdengar seperti “shokubetsu” adalah shokubutsu (tanaman). Ya, kalau apa yang kamu dengar tidak masuk akal, terkadang perlu sedikit menebak-nebak untuk bisa tahu apa yang sebenarnya diucapkan.
Perbendaharaan kata penting di sini. Kalau perbendaharaan kata kita banyak, maka otak kita akan bisa menangkap kata yang benar dengan cepat.
Sepertinya topik ini cukup menyenangkan. Nanti saya akan coba bawa beberapa contoh lain.
]]>