Buat kamu orang Bandung yang mencari materi membaca bahasa Jepang cetak yang murah meriah, kamu bisa datang ke toko buku Reading Lights. Alamat lengkapnya ada di Jalan Siliwangi no. 16 (tidak terlalu jauh dari ITB). Saya baru-baru ini ke sana, dan artikel ini adalah sedikit ulasan tentangnya.
Begitu masuk Reading Lights, kamu akan menemui banyak rak buku. Buku-buku di Reading Lights adalah buku bekas sehingga bisa dibeli dengan harga yang murah. Kebanyakan bukunya berbahasa Inggris, namun kamu juga bisa menemui koleksi buku atau majalah berbahasa Jepang dan bahasa lainnya seperti Perancis, Jerman, China, dan Belanda.
Kamu bisa membaca-baca dengan gratis, bahkan sambil menikmati hot spotnya. Kita juga bisa memesan minuman di sana. Suasananya adem, tenang, dan nyaman untuk terbenam dalam buku-buku. Para stafnya juga sangat bersahabat dan membantu.
Koleksi buku bahasa Jepang mereka sendiri relatif agak terbatas, namun saya rasa kamu bisa menemukan yang menarik minatmu. Ada majalah Bungei Shunjuu yang banyak berisi esai-esai dan artikel-artikel layaknya pada Reader’s Digest. Ada majalah Yahoo! Internet Guide buat mereka yang tertarik dengan komputer. Ada Orange Page untuk makanan dan kuliner. Ada berbagai komik shoujo dan terjemahan bahasa Jepang dari buku cerita luar negeri. Ada juga majalah yang ditujukan untuk wanita dengan tulisan-tulisan tentang fashion maupun kecantikan seperti Maple dan Bene Bene. Masih ada beberapa yang lain, jadi silahkan datang sendiri dan lihat-lihat koleksinya.
Yang paling menggiurkan di sini adalah harganya. Waktu saya mengunjungi Reading Lights beberapa waktu yang lalu, majalah-majalah bahasa Jepang dengan label harga lama Rp. 10.000 diturunkan menjadi Rp. 3.500 di counter. Bayangkan saja betapa senangnya saya bisa mendapat Bungei Shunjuu yang dipenuhi teks jepang sebanyak kurang lebih 500 halaman dengan harga yang murah!
Saya sudah pernah ke Reading Lights dua kali. Waktu pertama kali ke sana untuk membeli beberapa majalah, saya masih kepayahan bahkan untuk membaca satu paragraf saja. Setiap berganti kata, saya perlu menyelidiki kanjinya dan membuka-buka kamus. Dengan kecepatan membaca merangkak seperti itu, rasanya bukan seperti membaca tapi seperti menguak tulisan kuno misterius. Ditambah lagi, walaupun sudah menyelidiki kata-kata yang muncul di kalimatnya menggunakan kamus, seringkali saya masih bingung menangkap maksud kalimatnya secara keseluruhan.
Saya tidak membaca habis semua yang saya beli pertama kali tersebut. Saya bahkan ragu apa 10%-nya terbaca. Karena banyak halaman pilihan, kalau bosan atau lelah di tengah suatu artikel saya tinggal loncat ke artikel lainnya. Yang penting bukannya menyelesaikan membaca suatu tulisan dari awal sampai akhir, tapi terus membaca dan membaca walaupun loncat-loncat.
Fast forward beberapa tahun ke depan, saya rasa semua itu ada hasilnya. Saya mencoba membaca-baca majalah yang saya beli kemarin, dan walaupun sekarang masih sesekali perlu kamus untuk pemahaman total, frekuensi penggunaannya sudah jauh berkurang. Kanji baru yang muncul pun nyaris tidak ada. Bahkan, untuk artikel-artikel yang tidak terlalu “teknis” atau “akedemis”, saya bisa saja membacanya di kasur tanpa kamus dengan melewati atau menebak hal-hal yang tidak bisa dibaca dan tetap memahami sebagian besar isinya.
Kalau ada buku-buku tergeletak di rumah, pasti kita akan tergoda untuk membacanya. Oleh karenanya, coba saja datang ke sana dan iseng membeli beberapa. Mungkin efeknya tidak akan terlihat hanya dari sehari atau dua hari membaca, tapi kalau kamu terus berlatih pasti ada hasil yang signifikan setelah waktu yang cukup panjang.
Harapan saya adalah agar koleksi bahasa Jepang di Reading Lights semakin bertambah. Sebagai contoh, selain manga shoujo alangkah baiknnya kalau ada manga shounen misalnya. Lalu mungkin kalau punya majalah-majalah yang berhubungan dengan kultur pop misalnya musik, anime, dan idol (Kindai, BLT, dsb), akan menarik juga pembaca yang tertarik dengan budaya Jepang walaupun belum terlalu belajar bahasanya. Terakhir, selain majalah alangkah baiknya kalau punya juga koleksi novel asli Jepang (novel klasik Natsume Soseki atau Suzumiya Haruhi misalnya, bukan novel Inggris terjemahan) dan buku non-majalah. Reading Lights membeli buku-buku bekas jadi kalau kamu punya koleksi yang sudah tidak dibaca lagi mungkin bisa dijual ke sana agar berguna buat pelajar lain.
Kalau kamu berada di daerah lain misalnya Jakarta, Jogja, atau Bali dan tahu toko-toko buku bekas yang menyediakan buku bahasa Jepang, silahkan tulis di komentar! Lalu, kalau kamu punya majalah atau buku Jepang favorit yang ingin muncul di toko buku-toko buku seperti Reading Lights, beri tahu juga ya!
]]>Sebagai alat bantu menghafal kata, kamu bisa menggunakan program seperti Mnemosyne. Namun kalau kamu terhubung ke Internet, ada alternatif atau pelengkap lain yaitu situs smart.fm. Di situs tersebut, kamu menghafal kata-kata bahasa Jepang dengan format seperti game tebak-tebakan. Keunggulan smart.fm yang paling utama bagi saya adalah tersedianya contoh-contoh kalimat beserta audionya dan juga mode dikte.
Situs tersebut sebetulnya sangat mudah digunakan sehingga kamu bisa saja langsung menjelajah sendiri dan memulai kuis yang menarik untuk menghafal kata-katanya. Namun kalau ingin panduan awal langkah per langkah dan beberapa tips penggunaan, silahkan baca artikelnya.
Pertama-tama, buatlah akun di smart.fm dengan mengklik “Join now”. Dengannya, situs tersebut bisa tahu kata-kata apa yang sudah kamu hafal dengan baik sehingga tidak akan menanyakan kata yang sama berulang-ulang. Kamu juga bisa melacak kemajuanmu. Terakhir, pengguna terdaftar bisa berteman dengan pengguna lain sehingga bisa saling melihat kemajuannya dan saling memberi semangat.
Setelah mendaftar, kamu akan dibawa ke halaman awalmu dan disodori berbagai gol (kelas) untuk dipelajari. Karena banyak bahasa yang bisa dipelajari di smart.fm, ada baiknya kita memberitahu situs tersebut tentang bahasa apa yang saat ini kita pelajari. Dengannya, smart.fm bisa memberi rekomendasi gol-gol yang relevan. Untuk mengatur bahasa, pilih “Set Languages”.
Di halaman pengaturan bahasa, klik “Add a Language” di bawah “Languages I Know” untuk menambahkan bahasa-bahasa yang sudah kamu kuasai (misalnya Bahasa Indonesia). Tambahkan sejumlah yang diperlukan (kamu juga bisa mengatur tingkat pemahamannya). Dengan ini, pengguna lain di smart.fm bisa tahu bahasa ibumu.
Lalu, klik juga “Add a Language” di bawah “Languages I’m Studying” untuk menambahkan bahasa-bahasa yang sedang atau ingin kamu pelajari. Tambahkan juga sebanyak yang kamu perlukan. Hasilnya misalnya seperti ini:
Setelahnya kamu tinggal mengklik “Save” dan kembali ke halaman awal dengan mengklik “Home” di paling atas. Kali ini halaman depanmu mestinya sudah berubah:
Bisa dilihat bahwa gol-gol bahasa Jepang kini ditawarkan untuk kamu.
Seperti telah disebutkan, gol adalah sekumpulan kata-kata yang bisa kamu pelajari sebagai satu unit. Sebagai contoh, ada gol nama-nama binatang dalam bahasa Jepang. Lalu ada gol misalnya 200 kata paling dasar di bahasa Jepang. Kamu juga bisa membuat gol sendiri, misalnya daftar semua kata-kata yang muncul di bab 1 buku cetak bahasa Jepangmu!
Untuk mencoba belajar di situs ini, silahkan saja pilih gol yang kira-kira menarik kamu. Kamu bisa memilih gol yang direkomendasikan di halaman depan misalnya, atau mengklik “more” di bawahnya untuk melihat rekomendasi yang lebih banyak lagi. Kamu juga bisa melakukan pencarian gol tertentu melalui “Search” di kanan atas.
Kalau kamu pemula bahasa Jepang, saya pribadi menyarankan kamu memulai dari seri Core 2000. Di situ diajarkan 2000 kata paling dasar di bahasa Jepang yang dibagi menjadi 10 gol. Buka misalnya gol pertama di seri tersebut yaitu Japanese Core 2000:Step 1. (karena kata-kata di situ sangat dasar, pelajar lebih lanjut mungkin bisa melirik Core 6000)
Di atas ditunjukkan halaman awal Japanese Core 2000:Step 1. Dari situ kamu bisa melihat-lihat kata-kata yang akan dipelajari di gol tersebut. Untuk memulai, langsung saja pilih “Start iKnow” yaitu aplikasi permainan menghafalnya.
(Aplikasi iKnow menggunakan Flash dan akan membuka window baru. Sebagai alternatifnya, kamu bisa mengklik tombol kuning “Start” yang langsung akan memulai permainannya di situ juga. Tapi berdasarkan pengalaman saya, suara kata dan contoh-contoh kalimatnya akan lebih lancar menggunakan iKnow, jadi disarankan untuk menggunakan iKnow saja.)
Saat iKnow pertama kali muncul, kamu akan ditanya mengenai mode belajar kamu, apakah ingin menggunakan romaji, kana, atau full (menggunakan kanji dan kana). Jadi bagi yang belum bisa membaca huruf Jepang, kamu bisa memilih romaji. Setting ini bisa diubah kapanpun jadi jangan takut untuk mencoba-coba. Contoh di bawah selanjutnya menggunakan setting romaji.
Dalam menyelesaikan suatu gol, proses belajar kamu akan dibagi menjadi sesi-sesi. Tiap sesi defaultnya adalah belajar 10 kata. Jadi, kamu bisa mempelajari misalnya 2 sesi atau 3 sesi setiap harinya sesuai dengan waktu yang tersedia. Saya pribadi saat ini belajar 2 sesi per harinya. Sesedikit atau sebanyak apapun, yang penting adalah berusaha rutin.
Di gambar atas ditunjukkan kata-kata yang akan dipelajari di sesi ini. Kalau kamu mengklik kata-katanya, kamu bisa mendengar cara pengucapan kata tersebut. Untuk setiap kata, disarankan agar kamu mendengarkannya lalu mencoba mengucapkannya. Setelah siap, klik tombol “Start studying” untuk mulai menghafal kata-katanya!
Pada dasarnya, pertama arti masing-masing katanya akan ditunjukkan satu per satu. Lalu kata-kata di sesi tersebut akan ditanyakan berulang-ulang sampai kamu dianggap hafal baik. Jenis pertanyaannya bisa bermacam-macam, misalnya:
Nanti akan ada contoh kalimat untuk tiap katanya, jadi usahakan juga untuk membaca kalimatnya keras-keras agar lebih cepat hafalnya. Ini salah satu keunggulan utama smart.fm: Dengan adanya contoh kalimat, kamu jadi mengerti konteks penggunaan kata-katanya sehingga mengerti arti katanya dengan benar dan lebih mudah hafal. Jadi manfaatkan contoh kalimatnya sebaik mungkin dengan membacanya.
Setelah selesai, kamu akan dibawa ke halaman laporan sesi:
Bisa dilihat persentasi tingkat hafalan tiap kata. Kalau belum 100%, maka kata tersebut sangat mungkin akan ditanyakan lagi di sesi-sesi mendatang sampai kamu dianggap benar-benar hafal. Setelah mengklik tombol “Main” kamu akan dibawa ke halaman awal gol.
Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan di situ. Pertama adalah persentasi gol secara keseluruhan. Kalau sudah mencapai 100%, artinya kamu dianggap sudah hafal seluruh kata di gol tersebut! Lalu kamu juga bisa mengubah jumlah kata tiap sesi dari 10 menjadi 5.
Untuk memulai sesi baru, klik saja tombol kuning “Start”. Namun kalau kamu sudah merasa cukup untuk hari ini, tinggal tekan “Quit” dan kamu bisa melanjutkannya di hari lain. Untuk mengubah mode romaji/kana/full, tinggal tekan “Settings” lalu pilih tab “Quiz”:
Kalau kamu ingin belajar bahasa Jepang dan berharap agar suatu saat nanti bisa mahir, jangan gunakan romaji! Jumlah hiragana dan katakana tidak begitu banyak, jadi secepatnya pelajari kedua huruf tersebut dan ganti mode iKnow-mu menjadi kana (atau mode “full” yang juga menggunakan kanji). Ingat, bahasa Jepang tertulis tidak menggunakan romaji, jadi tidak ada alasan untuk berlama-lama tetap menggunakannya.
Menariknya, kamu bisa menghafal kana di iKnow karena terdapat seri hiragana dan katakana. Jadi mulai belajar huruf Jepang sekarang juga!
Dari halaman awal suatu gol, kamu juga bisa memulai latihan dikte dengan mengklik “Start Dictation”. Pada kuis kali ini, kalimat-kalimat penuh akan dibacakan dan tugasmu adalah menulis kalimat teresbut! Jadi, kalau kamu rajin melakukan latihan dikte, bisa dipastikan bahwa kemampuan mendengarmu akan bertambah drastis.
Selain menyelesaikan gol melalui iKnow sampai 100%, sangat disarankan agar kamu juga mengerjakan latihan dikte sampai 100%.
Dengan smart.fm, kita dimudahkan untuk mengafal kosakata bahasa asing. Tidak hanya bahasa Jepang, di situs tersebut kita bisa belajar bahasa Mandarin, belajar bahasa Perancis, belajar bahasa Jerman, belajar bahasa Arab, sampai belajar bahasa Inggris (banyak gol untuk persiapan TOEFL atau TOEIC).
Selain iKnow dan mode dikte, ada juga mode brainspeed jadi silahkan coba juga (walaupun saya sendiri kurang begitu senang mode tersebut). Di situs tersebut juga disediakan fungsionalitas jejaring sosial sederhana sehingga kamu bisa mencari dan menambah teman (kalau ada yang mendaftar dan mencari teman, tulis saja id-nya di komentar artikel ini).
Walaupun smart.fm berguna untuk menghafal kata, dia tidak mengajari tata bahasa sehingga pemula mungkin akan bingung dengan infleksi-infleksi yang ada (misalnya kenapa kata taberu muncul sebagai tabemashita di contoh kalimat). Jadi gunakanlah bersamaan dengan buku cetak bahasa Jepang favoritmu atau dengan materi online misalnya Tutorial Tae Kim.
Dengan situs yang sangat membantu ini, semuanya kini tinggal tergantung kamu. Sehebat-hebatnya teknologi, tidak ada artinya jika tidak digunakan. Jadi berusahalah untuk menghafal kata secara rutin di situs itu, walaupun itu 1 sesi sekalipun. Pasti dalam beberapa bulan, perbendaharaan katamu sudah bertambah luas.
Setelah hafal banyak kata-kata bahasa Jepang, tentunya kamu ingin mengaplikasikannya kan? Salah satu caranya adalah dengan menulis dalam bahasa Jepang, dan kalau kamu mencari situs untuk latihan menulis bahasa asing, kunjungi lang-8.
Selamat belajar!
]]>Seperti dijanjikan sebelumnya, secara berkala saya akan menulis artikel-artikel yang membeberkan tips dan trik penggunaan program bantu mengingat Mnemosyne. Setelah lima tahunan menggunakan program tersebut dan terus merevisi teknik belajar menggunakannya, saya rasa pengalaman saya sedikit banyak bisa membantu kamu juga. Inilah seri pertama dari tips dan trik tersebut.
Cara paling simpel di Mnemosyne untuk menghafalkan kata-kata adalah hanya memasukkan kata bahasa Jepangnya dan diikuti arti Indonesianya. Walaupun begitu, sebetulnya ada yang jauh lebih efektif untuk belajar kata, yaitu dengan menggunakan contoh kalimat.
Sebagai contoh, kita mungkin punya kartu berikut untuk menghafalkan arti kata haha:
P: haha
J: ibu
Kartu tersebut bisa kita buat lebih baik dengan menggunakan contoh kalimat yang memuat kata haha, misalnya:
P: watashi no {haha} wa chichi yori mo se ga takai desu
J: ibu
(Arti kalimatnya: Ibu saya jauh lebih tinggi daripada ayah)
Perhatikan bahwa pada pertanyaannya kita mengurung haha dengan {}, tentunya agar kita tahu bahwa kata yang ditanya adalah haha dan bukan kata lain misalnya chichi.
Menggunakan contoh kalimat memiliki banyak keuntungan. Pertama, walaupun kata yang perlu kita jawab hanya satu, kita akan belajar banyak kata lainnya. Dalam contoh di atas, secara tidak langsung kita akan diingatkan pada kata watashi juga misalnya.
Lalu, otak kita secara alami akan membentuk asosiasi antar kata-kata yang berhubungan. Misalnya, dengan contoh kalimat di atas haha akan berasosiasi dengan konsep watashi (saya) dan chichi (ayah). Lalu kamu juga akan mengingat kata sifat se ga takai (tinggi) sebagai salah satu sifat yang bisa dimiliki seseorang. Dengan asosiasi ini, penguasaan bahasa Jepangmu akan dengan cepat bertambah dibanding kalau belajar kata yang terpisah-pisah. Kamu akan tahu bahwa megane (kacamata) bisa di-kakeru (dipakai) misalnya. Lalu kamu mungkin bisa tahu bahwa piano bisa di-hiku (dimainkan).
Tentunya dengan verba, kalau ada contoh kalimatnya kita akan bisa tahu penggunaan partikel yang benar. Misalnya, kalau hanya menghafal kata wakaru (mengerti) saja, mungkin kamu menyangka partikel yang benar adalah o. Tapi dari contoh kalimat nihongo ga wakaru misalnya, kamu akan jadi tahu dan terbiasa bahwa partikel yang benar adalah ga.
Penggunaan contoh kalimat terutama sangat efektif dengan kata yang bisa memiliki banyak arti. Sebagai contoh, kartu Mnemosyne seperti ini akan membuat kita cukup frustrasi:
P: ageru
J: mengangkat, menaikkan, memberi, memperoleh
Tapi dengan memecahnya menjadi banyak kartu yang masing-masing memiliki contoh kalimat, tentu akan sangat memudahkan. Ini beberapa contohnya:
P: te o {ageru}
J: mengangkat
(Arti: mengangkat tangan)
P: nedan o {ageru}
J: menaikkan
(Arti: menaikkan harga)
P: tomodachi ni purezento o {ageru}
J: memberi
(Arti: memberi hadiah ke teman)
Dengan kata lain, jangan ragu untuk menanyakan kata yang sama dalam beberapa kartu selama contoh kalimatnya berbeda.
Kalau kamu menemukan suatu kata baru saat membaca, mendengarkan lagu, atau menonton film misalnya, maka selamat karena kalimat yang memuat kata tersebut ada di depan mata. Walaupun begitu, kalau ingin mencari contoh kalimat dari sumber lain, kamu punya banyak pilihan misalnya Jahoo! Jisho (favorit saya), WWWJDIC (cari katanya lalu klik pranala “[Ex]“), jisho.org (cari katanya lalu klik pranala “sentences”), ALC, maupun Google.
Seringkali dalam contoh kalimat katanya bukan berada dalam bentuk dasar namun dalam suatu konjugasi. Hal ini tidak masalah, yang penting kita sertakan juga bentuk dasarnya. Contohnya:
P: chotto {matte} kudasai
(matsu)
J: menunggu
(Arti: tolong tunggu sebentar)
Dari contoh di atas, kita bisa tahu bahwa kata yang ditanyakan adalah matsu walaupun pada kalimat dia berada di bentuk te yaitu matte. Justru dengan kalimat yang menggunakan infleksi, ada bonus tambahan yaitu kita mempelajari perubahan bentuknya.
Kalau mencari kata lewat Yahoo! Jisho misalnya, kita bisa mendapatkan arti bahasa Inggrisnya. Kalau kita ingin menyertakan arti seluruh kalimatnya juga di kartunya, cara favorit saya adalah dengan menggunakan “komentar HTML” di jawabannya. Caranya adalah dengan menuliskan artinya di dalam <!-- -->
seperti contoh berikut:
P: tomodachi ni purezento o {ageru}
J: memberi
<!-- memberi hadiah ke teman -->
Dengan cara seperti itu, normalnya arti kalimatnya tidak akan terlihat (“komentar HTML” berguna untuk memasukkan tulisan tersembunyi). Kalau perlu melihat arti kalimat yang tersembunyi tersebut, kita tinggal menekan tombol edit kartu.
Contoh-contoh di atas menggunakan romaji. Hanya saja, kalau kamu sudah mempelajari kana maupun kanji tentu sebaiknya menggunakan huruf-huruf tersebut. Contohnya untuk versi kana:
P: ともだちに プレゼントを {あげる}
J: memberi
<!-- memberi hadiah ke teman -->
Dan untuk versi kanji:
P: 友達にプレゼントを{上げる}
J: あげる (memberi)
<!-- memberi hadiah ke teman -->
Karena Mnemosyne memiliki fitur edit kartu, maka kita bisa memulai dari romaji misalnya lalu di waktu yang mendatang mengubahnya ke kana maupun kanji saat kita telah mempelajarinya.
Sejak menggunakan Mnemosyne, saya baru mulai sadar manfaat contoh kalimat beberapa tahun setelahnya. Ini karena ada kata yang selalu saja saya lupa, sehingga saya mulai mencoba mencari-cari trik untuk meningkatkan daya ingat. Ternyata dengan menambahkan contoh kalimat, kata-kata yang susah tersebut bisa dengan mudah saya ingat. Terlebih lagi, dengan contoh kalimat pemahaman saya terhadap kata-kata lama juga bertambah dalam.
Saya rasa efektivitas menggunakan contoh kalimat dalam belajar kata suatu bahasa adalah dua sampai empat kali. Sebab, kalau kita mengklaim “tahu” suatu kata namun tidak bisa membayangkan kalimat di mana kata tersebut digunakan, sebetulnya kita belum tahu kata tersebut.
Menggunakan contoh kalimat di Mnemosyne adalah kunci penggunaan Mnemosyne yang efektif untuk menghafal. Sampai saat ini pun, saya masih secara perlahan-lahan menambahkan contoh kalimat ke kartu-kartu lama Mnemosyne saya yang belum memilikinya.
Dengan informasi ini, kamu bisa sedini mungkin memanfaatkan trik di sini untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Jepangmu dengan pesat. Selamat mencoba!
]]>Saat kita memilih untuk belajar bahasa Jepang, secara nyata langsung muncul banyak tantangan yang berhubungan dengan masalah “menghafal”. Pertama, kita harus menghafal banyak kata-kata yang benar-benar asing bagi kita. Ini beda dengan bahasa Inggris misalnya, karena sejak kecil kita sudah biasa menjumpai mulai dari lagu, film, bacaan, maupun istilah serapan bahasa Inggris. Kedua, dan mungkin kedengarannya paling menakutkan, yaitu kita harus menghafal ribuan huruf-huruf kanji agar bisa melek huruf dan menikmati bahasa Jepang seutuhnya.
Menghafal untuk jangka pendek sebetulnya mudah. Misalnya, cobalah ingat bahwa funsui berarti “air mancur”. Satu… Dua… Tiga… Dor! Masih ingat apa arti funsui? Ya betul, “air mancur”!
Yang menjengkelkan adalah bahwa kita juga mudah melupakan hafalan-hafalan yang ada, kecuali kalau kita terus memakainya atau rajin mengulasnya (melakukan review). Mungkin dulu kamu pernah mendapat nilai bagus saat ulangan bab kimia organik di SMU. Tapi kalau selanjutnya kamu tidak banyak berkelut dengan ilmu kimia, pasti banyak yang sudah kamu lupakan. Sayang sekali kan? Adakah cara untuk mencegahnya?
Nah, para pelajar sekalian… Berbahagialah karena saat ini kita akan berkenalan dengan program Mnemosyne yang akan membantu kamu menghafal hal-hal baru dan terus mempertahankan hafalan yang telah ada. Inilah teman setia yang memungkinkan saya menghafal hampir 3.000 kanji (saat ini masih terus bertambah) beserta puluhan ribu kata bahasa Jepang.
Ingatan kita secara sederhananya terdiri dari ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. Kalau kamu berkenalan dengan seseorang dan orang itu menyebutkan namanya misalnya, maka nama orang tersebut pertama akan masuk ke ingatan jangka pendekmu. Kalau kamu tidak pernah berurusan dengannya lagi, maka kamu akan dengan mudah melupakan informasi tersebut.
Di lain pihak, nama-nama benda umum dalam bahasa Indonesia sudah masuk ingatan jangka panjangmu. Bayangkan saja “pisang” misalnya. Kalaupun kamu terdampar di suatu pulau selama 10 tahun dan tidak pernah bertemu pisang maupun memikirkan pisang, kalau suatu saat melihat pisang lagi pasti kamu masih tahu bahwa benda tersebut namanya “pisang”.
Ingatan jangka pendek bisa menjadi ingatan jangka panjang jika kamu sering mengulang-ulang informasi tersebut. Dalam kasus pisang misalnya, walaupun kamu tidak pernah duduk di bangku untuk menghafal-hafal kata “pisang”, namun sejak kecil kamu sudah berkali-kali melihat dan mendengar kata “pisang”. Itu tentu saja menjadi semacam review yang ampuh.
Nah, kebanyakan hal lain tidaklah muncul sesering pisang di kehidupan sekitar, jadi kalau kita ingin membuatnya masuk ingatan jangka panjang maka kita sendirilah yang harus rajin-rajin mengulas sampai benar-benar hafal.
Di sinilah fungsi Mnemosyne. Kita memberikan pada program tersebut hal-hal yang ingin kita hafal (disebut “kartu”), lalu Mnemosyne yang akan menjadwalkan kapan kartu-kartu tersebut harus diulas. Jadi, kita dibebaskan dari tugas penjadwalan, walapun tentunya kita sendiri masih harus melakukan review-nya.
Hebatnya, Mnemosyne cukup cerdas. Untuk kartu-kartu baru, kita akan lebih sering dibuat mengulasnya. Misalnya, kartu yang baru kita masukkan mungkin akan ditanya keesokan harinya. Kalau kita masih tetap ingat, mungkin ulasan berikutnya dibuat 3 hari ke depan. Saat Mnemosyne tahu bahwa kita memang sudah benar-benar hafal isi suatu kartu, mungkin ulasan yang berikutnya bisa berbulan-bulan ke depan. Sistem ini disebut “spaced repetition software” (SRS), dan dengan begitu waktumu tidak akan terbuang untuk mengulas hal-hal yang sudah kamu hafal dengan baik. Ini sebetulnya mengikut cara kerja otak kita yang sudah dijelaskan tadi, yaitu bahwa hal-hal yang sudah masuk ingatan jangka panjang tidak perlu diulang-ulang lagi.
Mnemosyne tersedia untuk Linux, Windows, dan mungkin sistem operasi lain juga. Inilah antarmuka utamanya:
Program ini bekerja dengan unit pertanyaan dan jawaban yang disebut “kartu”. Untuk menambah kartu baru, gunakan menu Deck
– Add cards
, tombol penambahan di layar utama, atau dengan menekan Ctrl+A.
Dari jendela “Add cards”, kamu tinggal menuliskan Category
(kategori), Question
(pertanyaan), dan Answer
(jawaban). Kegunaan kategori adalah untuk pengorganisasian: kita bisa dengan mudah mematikan suatu kategori maupun mengaktifkannya kembali. Sebagai contoh, kita bisa membuat kartu baru dengan kategori “Bahasa Jepang” beserta pasangan pertanyaan (P) dan jawaban (J) berikut:
P: funsui
J: air mancur
Setelahnya, klik saja salah satu tombol yang sesuai dengan tingkatan ingatan kamu terhadap kartu tersebut. Untuk kata-kata baru, saya biasanya menggunakan tingkat 2 (“Kamu telah hafal hal ini, dan mungkin masih bisa ingat untuk beberapa hari ke depan”). Angka yang lebih besar berarti ingatan kamu semakin kuat untuk hal tersebut. Istirahatkan mouse kamu di angka-angka lainnya untuk memunculkan tooltip deskripsinya.
Kalau kamu memilih 2 atau angka yang lebih tinggi, kartu tersebut tidak akan ditanya untuk hari ini. Saat ada kartu yang perlu diulas, kartu tersebut akan muncul di layar utama saat programnya dijalankan.
Selanjutnya Mnemosyne yang akan menjadwalkan kapan kamu akan ditanya kartu-kartu tersebut. Jadi idealnya kamu menjalankan Mnemosyne tiap hari di waktu luangmu untuk mencek apakah ada kartu yang harus kamu jawab. Kalau ada, maka layar depannya akan menunjukkannya seperti berikut:
Kartu yang sedang diulas pertama hanya akan menampilkan pertanyaannya sedangkan jawabannya disembunyikan. Pada waktu itu, kamu harus memikirkan jawabannya. Kalau kamu telah mendapatkan jawabannya atau kalau memang lupa, baru klik tombol Show answer
.
Jawaban benarnya akan ditampilkan dan kamu tinggal membandingkannya dengan jawaban yang kamu pikirkan tadi. Kalau memang cocok, saya biasanya memberi nilai 3 sampai 5, tergantung seberapa cepat saya bisa mengingat jawabannya. Kalau salah, saya biasanya memberi 0. Nilai yang kita berikan akan menentukan kapan kartu tersebut akan ditanyakan lagi.
Jawaban yang salah akan langsung ditanyakan lagi setelah kamu selesai mengulas semua kartu yang dijadwalkan untuk hari tersebut. Saya biasanya memberi nilai 2 setelah berhasil menjawab benar kartu-kartu yang tadi salah tersebut.
Setelah menggunakan Mnemosyne selama sekitar 5 tahunan, saya telah mengembangkan panduan-panduan tertentu untuk mengorganisir kartu-kartu bahasa Jepang. Saya rasa “best practice” tersebut mempercepat proses mengingat kita dan meningkatkan pemahaman. Tips dan trik seputar belajar bahasa Jepang dengan Mnemosyne ini akan saya bagi secara berkala di blog ini. Untuk saat ini, saya akan membahas mengenai sistem penulisan kata-kata Jepang di Mnemosyne.
Mnemosyne memungkinkan kita untuk mengubah kartu-kartu yang telah ada. Tinggal pilih saja menu Deck
– Edit current card
saat kartunya ditampilkan di layar utama.
Nah, jadi bagi yang belum bisa membaca tulisan Jepang silahkan saja buat kartu-kartu yang menggunakan romaji seperti yang sebelumnya:
P: funsui
J: air mancur
Nanti kalau kamu sudah bisa membaca hiragana dan katakana, mulailah menggunakannya untuk kata-kata baru. Install IME agar bisa memasukkan tulisan Jepang ke Mnemosyne. Kartu-kartu lama yang masih menggunakan romaji bisa kamu ubah satu persatu saat menemuinya. Contohnya, kartu sebelumnya bisa kamu ubah menjadi seperti berikut nantinya:
P: ふんすい
J: air mancur
Untuk lebih lanjutnya lagi, kalau kamu sudah mulai bisa membaca kanji maka gunakanlah kanji untuk kata-kata baru yang kebetulan kanjinya sudah kamu pelajari. Kartu-kartu lama juga bisa kamu ubah sedikit demi sedikit, misalnya menjadi seperti berikut:
P: 噴水
J: ふんすい (air mancur)
Ya, jika menggunakan kanji kali ini bagian jawaban berisi cara membacanya sekaligus artinya. Tentu kamu harus menjawab keduanya dengan benar.
Jadi pada intinya, mulailah menggunakan Mnemosyne sedini mungkin. Kalaupun pada awalnya masih menggunakan romaji, kamu belakangan bisa secara bertahap mengubah kartu-kartunya menjadi kana dan pada akhirnya kanji.
Perhatikan jumlah kartu Scheduled
(terjadwal) yang tertera di layar awal:
Ini menunjukkan seberapa banyak kartu yang harus kamu ulas di hari tersebut. Kalau kamu menambahkan terlalu banyak kartu setiap harinya, maka jumlah kartu yang harus kamu ulas untuk hari-hari ke depannya juga akan melonjak.
Mnemosyne memang pada dasarnya hal yang baik karena berusaha mencegah kita lupa. Namun terlalu banyak menghabiskan waktu di Mnemosyne bukanlah pertanda baik. Bahasa haruslah dinikmati dengan karya-karya dan aktifitas nyata: buku, film, lagu, percakapan, dan yang lainnya. Mnemosyne haruslah tetap hanya menjadi penyokong, bukan awal dan akhir dari segalanya.
Jadi kamu harus bisa menahan diri dalam menambahkan kartu ke Mnemosyne: jangan terlalu banyak tiap harinya. Berdasarkan pengalaman, saya rasa jumlah kartu terjadwal yang ideal adalah antara 50 sampai 100 per harinya.
Jadi kalau ternyata suatu hari jumlah kartu yang terjadwal mencapai lebih dari 100, mungkin ada baiknya jika di hari tersebut kamu tidak menambahkan kartu-kartu baru dulu ke Mnemosyne. Jika tidak mengukuhkan anjuran ini, bisa-bisa tugas review harian kamu dengan Mnemosyne terus naik sampai mencapai 400-an kartu misalnya, dan itu akan membutuhkan 2 jam atau lebih untuk menyelesaikannya. Itu akan sangat melelahkan, dan seperti yang dikatakan tadi kamu seharusnya lebih banyak menyisihkan waktu untuk belajar dengan cara menikmati karya nyata. Percayalah, karena saya telah melalui semua coba-coba itu .
Saya sendiri banyak membaca dan menikmati media lain sehingga tiap hari selalu bertemu kata-kata bahasa Jepang baru. Saya ingin memasukkan kata-kata baru tersebut ke Mnemosyne, namun untuk mencegah agar review harian tidak bengkak maka saya punya kiat khusus. Caranya adalah dengan menetapkan jumlah kartu maksimum yang ingin saya tambahkan ke Mnemosyne setiap harinya, sebut saja 10 kartu. Jika ternyata di satu hari saya menemukan lebih dari 10 kata baru, maka hanya 10 saja yang saya masukkan ke Mnemosyne sedangkan sisanya saya catat di suatu file untuk ditambahkan di hari lain.
Intinya, gunakanlah file persinggahan kata sementara dan atur seberapa banyak yang ingin kamu tambahkan ke Mnemosyne setiap harinya. Dan kalau jumlah kartu Scheduled
-nya dirasa sudah terlalu tinggi, berhentilah sejenak menambahkan kartu-kartu baru. Dengan ini, semua kata yang ingin kamu hafalkan ujung-ujungnya akan masuk ke Mnemone, namun kamu bisa mengelola laju masuknya sehingga ulasan harian kamu tidak terlalu banyak.
Dengan Mnemosyne, kamu sebagai pelajar telah dilengkapi suatu peralatan ampuh modern yang akan sangat membantu studimu. Cara kerjanya mirip seperti kuis maupun tebak-tebakan, jadi belajar dengan Mnemosyne pun bisa terasa asyik dan menyenangkan. Artikel ini dikhusukan untuk pelajar bahasa Jepang, namun jelas bahwa Mnemosyne bisa dimanfaatkan untuk bidang studi apapun. Kini semuanya tinggal tergantung kerajinan kamu menjalankan review-nya setiap hari.
Jadi segera download dan install Mnemosyne dari http://mnemosyne-proj.org/. Yumeko akan menulis banyak artikel lain nantinya tentang format yang efektif untuk kartu bahasa Jepangmu, namun sebagai titik awalnya gunakan contoh-contoh di artikel ini dan cobalah bereksperimen dengan format kartu-kartu bikinanmu sendiri.
Selamat belajar!
]]>Salah satu kelebihan yang ingin saya angkat di sini adalah mengenai caranya mendeskripsikan kata-kata. Kamus bilingual biasanya hanya memberikan terjemahan-terjemahan terdekat suatu kata. Misalnya, 愛 (ai) dan 恋愛 (ren’ai) pasti memiliki terjemahan “cinta” di kamus Jepang-Indonesia. Tapi “cinta” yang bagaimana? Apakah keduanya bisa digunakan untuk menyatakan “cinta pada musik” misalnya?
Nah masalah ini diselesaikan oleh kamus Jepang-Jepang yang menjelaskan entri-entrinya dengan deskripsi yang mendetil. Dari situ kita bisa tahu persis batasan penggunaan suatu kata. Supaya ada gambaran kongkrit mengenai bagaimana kamus seperti ini berguna, saya akan coba menerjemahkan entri otaku dari kamus online Daijisen (大辞泉) yang ada di situs Yahoo! Jisho. Apakah “otaku” yang kamu tahu ada di situ? Apakah ada penggunaan lain yang belum pernah kamu temui?
o-taku: お‐たく (御宅)
[1] nomina (kata benda)
1) Kata penuh hormat yang menunjuk pada rumah atau tempat tinggal lawan bicara atau pihak ketiga. <sensei no otaku ni ukagau: mengunjungi rumah guru>
2) Kata penuh hormat yang menunjuk pada keluarga lawan bicara atau pihak ketiga. <otaku wa ninzuu ga ooi kara nigiyaka deshou ne: karena anggota keluarganya banyak, jadinya ramai ya?>
3) Kata penuh hormat yang menunjuk pada suami lawan bicara. <otaku wa dochira e otsutome desu no: di mana suami ibu bekerja?>
4) Kata penuh hormat yang menunjuk pada perusahaan atau organisasi lawan bicara. <otaku no keiki wa dou desu ka: bagaimana kondisi perusahaan anda?>
5) Obsesi yang berlebih pada sesuatu. Orang tersebut. <anime otaku: maniak kartun Jepang>
* (5) sering ditulis dengan katakana: オタク. Sepertinya penggunaan ini mulai muncul di pertengahan tahun 80-an dan pada awalnya digunakan untuk memanggil lawan bicara, “otaku”, di antara sekelompok sahabat.
[2] pronomina (kata ganti)
Kata yang menunjuk pada lawan bicara sepadan yang tidak terlalu dekat dan berisi rasa hormat yang ringan. <watashi yori otaku no hou ga tekinin deshou: dibanding saya, kamu lebih cocok untuk posisi ini>
Ya, kira-kira seperti itu entri-entri pada kamus Jepang-Jepang. Menarik bukan? Tentu saja, penggunaan kamus ini juga akan membantu (memaksa?) kita menggunakan kemampuan bahasa Jepang kita sampai batas maksimumnya. Itu tentu saja hal yang baik karena merupakan latihan tersendiri yang akan meningkatkan penguasaan kita. Jadi simpan pranala ke Yahoo! Jisho pada browser kamu.
(catatan: Situs kamus gratis Yahoo! Jisho ini juga memiliki kamus Jepang-Inggris dan saya pernah menulis panduan penggunaannya)
Ah, pertanyaan mengenai ai dan ren’ai belum terjawab. Silahkan dibaca-baca sendiri di entri mengenai 愛 dan 恋愛 .
]]>Kita bisa langsung menulis kalimat yang panjang, misalnya “tsugi no yasumi ni sukoshi kaeru” (saya akan pulang sebentar di liburan mendatang nanti). Caranya adalah menuliskan seluruh kalimatnya tanpa spasi, karena seperti kita tahu menekan spasi pada IME bertujuan untuk mencari kemungkinan penulisan. Jadi pada contoh di atas, yang kita tuliskan adalah “tsuginoyasuminisukoshikaeru”. Setelahnya, baru tekan spasi.
IME akan memecah kalimat panjang tersebut menjadi beberapa elemen, dan menebak penulisan yang sesuai untuk masing-masing elemen. Pada contoh di atas, pemecahannya adalah “次の”, “休みに”, “少し”, dan “帰る”. Kalau konversi yang dilakukan sudah benar, kamu hanya perlu menekan Enter
. Namun kalau ada yang tidak sesuai, kamu bisa mengoreksi bagian-bagian yang perlu. Tombolnya adalah berikut:
Kiri
, kanan
: pindah ke elemen yang ada di kiri atau kanan.Shift+kiri
, Shift+kanan
: menggeser batas elemen ke kiri atau kanan. Ini perlu kita lakukan kalau pemecahan yang dilakukan oleh IME salah. Setelah selesai menggeser batas, tekan spasi
.Spasi
: Mencari alternatif penulisan lain untuk elemen yang sedang aktif.Esc
: Masuk ke mode koreksi untuk membetulkan kesalahan penulisan pada elemen yang aktif. Setelah selesai mengoreksi, tekan spasi
.Kalau sudah menguasai tekniknya, menulis kalimat panjang langsung akan sangat menghemat waktu.
Menulis nama termasuk hal yang rumit karena banyaknya kemungkinan penulisan untuk suatu nama. Terkadang IME tidak memiliki penulisan yang kita inginkan. Di sini akan diberikan suatu contoh kasus.
Misal saya ingin menulis nama 紺野あさ美 (Konno Asami). Dengan memberi masukan “konnnoasami” (perhatikan n-nya ditulis 3 kali, baca tips bagian 1) atau alternatifnya “kon’noasami”, kandidat pertama yang diberikan IME di komputer saya tidaklah tepat:
Paling tidak, IMEnya telah melakukan pembagian nama keluarga dan panggilan dengan benar. Yang pertama kali saya coba lakukan tentunya adalah memilih kandidat penulisan lain untuk nama keluarga dengan menekan spasi
. Ternyata IMEnya memiliki penulisan yang saya cari!
Karena nama keluarganya telah benar, berikutnya saya berpindah elemen ke kanan dengan tombol keyboard kanan
, lalu selanjutnya mencari kandidat lain dengan spasi
. Sayangnya yang saya cari tidak ada!
Terpaksa saya memecah “asami” menjadi “asa” dan “mi”. Ini dilakukan dengan mengubah batas menggunakan Shift+kiri
.
Karena “asa” pada “asami” ditulis dengan hiragana, saya tidak perlu mencari kanjinya dan langsung saja ke elemen di kanannya yaitu “mi” dan mencari kandidatnya. Ternyata kanji yang saya inginkan ada!
Setelah semuanya beres tentunya yang diperlukan hanyalah menekan Enter
.
Bisa dilihat bahwa teknik memecah kata bisa memberikan kita hasil yang diinginkan. Kalau dengan pemecahan kata kamu tetap tidak bisa mencari kanji yang diinginkan, kamu bisa menuliskan kanjinya satu-satu dengan bacaan lain yang kamu ketahui. Misalnya, kamu bisa menuliskan 加護亜依 (Kago Ai) dengan menuliskan kuwaeru (加える), mamoru (護る), ajia (亜細亜), dan yoru (依る), lalu menghapus huruf-huruf yang tidak diperlukan (bukan contoh yang baik, karena 加護亜依 bisa didapatkan dengan teknik memecah kata). Alternatif terakhir adalah menggambar kanjinya.
Inilah beberapa tombol shortcut yang bisa kamu tekan setelah menuliskan katanya:
F6
: Ubah ke hiragana.F7
: Ubah ke katakana.F8
: Ubah ke katakana lebar setengah (half width). Di sistem komputer Jepang kuno, huruf Jepang yang bisa ditulis hanyalah katakana lebar setengah ini. Inilah perbandingan katakana “aiueo” lebar penuh (normal) dan lebar setengah: アイウエオ/アイウエオF9
: Ubah ke abjad latin lebar penuh (full width). Misalnya “abc” akan menjadi “abc”. Huruf lebar penuh ini ada agar terlihat lebih menyatu/seragam jika ditulis berdampingan dengan kanji.F10
: Ubah ke abjad latin biasa.Semoga tips-tips yang diberikan di sini bisa membuatmu lebih produktif dalam menulis Jepang di komputer.
]]>Kalau kamu bisa melihat hurufnya, maka cara tergampang seringkali adalah dengan menggambarnya! Di sini kita akan membahas bagaimana cara menggunakan IME Windows XP untuk keperluan tersebut.
Tentunya IME Windows XP sudah harus terinstall. Lihat artikel ini untuk langkah-langkah mensettingnya. Untuk ilustrasi akan digunakan program Notepad. Jadi jalankan Notepad, aktifkan IMEnya, lalu tulis huruf apapun dengan keyboard. Untuk contoh digunakan ‘a’ dan IME akan otomatis mengubahnya menjadi ‘あ’:
Tombol rahasianya adalah ‘F5′, yang akan memunculkan IME pad seperti berikut:
Tekan OK dan window penuhnya bisa terlihat:
Dari layar tersebut, kamu bisa mencari kanji dari radikalnya (部首, bushu). Namun bukan itu yang kita inginkan. Untuk mencari kanji dengan cara menggambarnya, klik tombol paling atas kiri (dilingkari merah). Tampilan seperti berikut akan muncul:
Inilah penjelasan antarmukanya:
Perlu diingat bahwa urutan dan aratah guratan akan berpengaruh. Kalau kamu mencoba menggambar kanji yang sama tapi dengan urutan guratan yang acak, kemungkinan besar huruf yang kamu inginkan tidak akan terdaftar. Ini satu lagi alasan kenapa kita harus belajar menulis kanji dengan benar.
Manfaat fasilitas ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dengannya, kamu bisa dengan cepat menemukan informasi huruf yang kamu lihat. Mari kita coba satu contoh kongkritnya.
Misalnya kamu sedang membaca majalah Kindai dan bertemu huruf baru yang dilingkari merah berikut:
(Tahukan siapa dia? Bonus kalau kamu bisa menjawab dengan benar di komentar)
Kamu tidak punya informasi apapun selain bentuknya. Kamu tahu bahwa bagian kiri huruf terebut adalah bentuk yang muncul di 適 (cocok) dan 摘 (petik) dan terdiri dari 11 guratan. Lalu kamu juga tahu bahwa bagian kanannya adalah bentuk yang ada di kanji 数 (angka) dan 教 (ajar) dan terdiri dari 4 guratan. Yang perlu kamu lakukan tinggal menggambarnya dengan cara yang benar:
Setelah mendapatkan hurufnya, kamu bisa memasukkannya ke kamus di komputer dan dengannya akan tahu bahwa 敵 dibaca “teki” yang artinya musuh.
Kalaupun misalnya kamu bertemu suatu kanji yang komponennya tidak pernah kamu temui, kamu bisa mencoba menebak cara menggambarnya sebisa kamu. Semakin banyak pengetahuan kanjimu, maka semakin jarang kamu perlu menebak, dan kalaupun perlu menebak biasanya akurat.
Fasilitas ini juga berguna untuk menuliskan kanji-kanji yang langka. Misalnya saat entah karena alasan apa kamu ingin menulis “shiawase” (kebahagiaan) dengan kanji langkanya 倖 (lihat lirik lagu Matsuura Aya Happiness). Kamu tahu katanya, tapi tidak bisa menemukannya dengan menulis di IME karena itu kanji langka. Dengan menggambarnya, kamu bisa mendapatkannya.
Terakhir, kamu bisa menggunakannya untuk menulis nama. Kalau IME tidak mengenal nama tertentu, seringkali cara termudahnya adalah menggambar kanji-kanji yang bermasalah.
]]>Semua orang menggunakannya! Sebagai pelajar bahasa Jepang, program yang wajib kamu punya untuk menjelajahi web adalah kombinasi browser Mozilla Firefox ditambah add-on Rikaichan. Rikaichan berfungsi sebagai kamus bahasa Jepang yang bekerja menggunakan popup, jadi saat membaca halaman suatu situs kamu tidak perlu bolak-balik ke program kamus terpisah.
Pertama-tama, download dan install Firefox kalau kamu belum memilikinya. Setelahnya, kunjungi halaman utama Rikaichan lalu install ekstensi utamanya (main extension) dan salah satu kamus (word dictionary) yang ada. Saya menggunakan kamus Jepang-Inggris, namun ada beberapa pilihan lain misalnya Jepang-Jerman dan Jepang-Perancis. Sayangnya belum ada kamus Jepang-Indonesia.
Kalau kamu mengklik pranalanya dari Firefox, Firefox akan mencoba untuk langsung menginstallnya. Kalau kamu memilih untuk menyimpannya lebih dulu ke hard disk dan menginstallnya belakangan, klik kanan pranalanya dan pilih Save Link As...
. Instalasi manual bisa dilakukan lewat menu File
– Open File...
dan memilih berkas .xpi
yang ingin diinstall.
Untuk menyalakan Rikaichan di suatu halaman, tekan kombinasi tombol Alt
+ Ins
. Nanti akan muncul pesan berikut:
Kalau entah kenapa tidak bisa nyala dengan cara itu, kamu bisa mengaktifkannya lewat menu Tools
– Rikaichan
. (Kalau lewat menu ini, pasti nyala walaupun mungkin tanpa ada pesan apapun)
Setelahnya, kamu tinggal mengarahkan kursor mouse kamu ke awal kata yang tidak kamu ketahui. Otomatis Rikaichan akan memunculkan dirinya:
Untuk setiap kemungkinan, Rikaichan akan menunjukkan cara membacanya dalam kana dan juga artinya.
Rikaichan juga cukup canggih karena bisa bekerja pada kata yang terinfleksi. Misalnya, kata yang muncul di halaman web mungkin “tabemasu” tapi dia bisa mencari bentuk dasarnya “taberu” di kamus.
Secara default, Rikaichan akan memunculkan kamus kata seperti di atas. Kalau yang ingin kamu cari adalah informasi kanji, misalnya seluruh bacaan on dan kun yang ada, kamu tinggal menekan shift saat kamus katanya muncul:
Informasinya sangat banyak, mulai dari jumlah guratan, kelas Jouyou kanji tersebut, sampai indeksnya untuk berbagai kamus.
Kamu bisa juga menggunakan Rikaichan sebagai kamus elektronik tradisional, di mana kamu mengetikkan atau mempaste kata yang ingin dicari. Gunakan Rikaichan Lookupbar yang bisa dimunculkan dengan tombol Alt
+ Del
atau melalui menu Tools
– Rikaichan Lookupbar
:
Kamu tinggal menuliskan masukannya di kotak teks yang tersedia. Perlu diketahui bahwa dia tidak menerima masukan romaji. Jadi pastikan bahwa sistem kamu bisa untuk menulis huruf Jepang.
Saat kamusnya muncul, kamu bisa menekan C
untuk mengkopi isinya. Lalu, kamu bisa melihat tombol pintas lain beserta mengubah berbagai macam opsi dan setting yang ada dari menu Tools
– Add-ons
.
Secara umum, kamus dasarnya tidak memuat nama orang. Tapi di situs Rikaichan kamu bisa mengunduh kamus nama (names dictionary) tambahan sebesar 11 MB yang juga berisi nama tempat. Kamus namanya sangat lengkap sampai ke tingkat yang mengerikan. Dia mengenali mulai dari tokoh sejarah seperti 織田信長 (Oda Nobunaga), pengarang terkenal seperti 夏目漱石 (Natsume Souseki), pemain igo seperti 趙冶勲 (Chou Chikun), sampai aktris seperti 堀北真希 (Horikita Maki)! Kamus nama tersebut sangat berguna untuk membaca berita dan tulisan-tulisan tentang Jepang dari Internet!
Tidak perlu diragukan lagi bahwa Rikaichan adalah alat yang esensial bagi pelajar bahasa Jepang. Hanya dengan berbekal hiragana dan katakana, kamu otomatis langsung bisa mengakses semua tulisan Jepang yang ada di dunia luar sana! Install plugin ini, coba, dan kamu akan segera heran bahwa kamu dulunya bisa hidup tanpa Rikaichan.
]]>Pada artikel kemarin telah dibahas cara menginstall IME di Windows XP agar kamu bisa menulis huruf Jepang. Setelah mengetahui dasarnya, sekarang kita akan membahas kesalahan-kesalahan yang umum terjadi dan beberapa penggunaan lebih lanjutnya.
Artikel ini terutama ditujukan untuk mereka yang telah mengerti hiragana dan katakana, jadi kalau kamu sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan, simpan saja dahulu untuk referensi di masa datang (karena kamu pasti membutuhkannya).
Orang yang baru menggunakan IME, terutama orang yang juga baru belajar bahasa Jepang, akan sering melakukan beberapa kesalahan dasar pengetikan. Kesalahan-kesalahan tersebut berkaitan dengan partikel dan akan dibahas di sini. Kalau belum bisa membaca kanjinya, fokus saja pada hiragana yang sedang dibahas.
Pertama adalah mengenai partikel topik “wa”, misalnya pada kalimat “watashi wa takahashi to moushimasu” (nama saya Takahashi). Partikel tersebut memang bunyinya “wa”, namun dia ditulis dengan hiragana は (ha). Jadi saat menggunakan IME, jangan lupa untuk menulis “ha”.
Kedua adalah partikel arah yang sering ditulis “e” menggunakan romaji, misalnya pada “yamaguchi e sayumi to iku” (pergi ke Yamaguchi bersama Sayumi). Partikel tersebut ditulis menggunakan hiragana へ (he). Saat menggunakan IME, jangan lupa untuk menulis “he”.
Ketiga adalah partikel objek langsung yang sering ditulis “o” menggunakan romaji, misalnya “purezento o risako ni ageru” (memberi hadiah ke Risako). Partikel tersebut sebetulnya menggunakan hiragana を (wo), jadi saat menggunakan IME jangan lupa untuk menulis “wo”.
Penulisan romaji seringkali menyebabkan ambigu pada huruf “n”. Sebagai contoh adalah “kinenbi”. Apakah maksudnya ki-nen-bi (hari perayaan) atau kin-en-bi (hari dilarang merokok)?
Pada kasus tersebut, IME akan menganggap kinenbi
sebagai きねんび (ki-nen-bi). Untuk memaksa menulis “n” mati (ん) pada kasus-kasus ambigu tersebut, kita harus menulis n'
atau nn
. Jadi untuk menulis kin-en-bi (きんえんび), kita harus menulis kin'enbi
atau kinnenbi
.
Kita harus selalu hati-hati dengan masalah “n” tersebut. Sebagai contoh, misalnya kita ingin menulis hiragana dari nama seseorang yaitu “konno”. Kalau kita menuliskan persis konno
, maka nn
tersebut akan dianggap sebagai “n” mati dan hasilnya salah yaitu こんお (kon-o). Kita harus memasukkan kon'no
atau konnno
untuk mendapatkan tulisan yang benar yaitu こんの.
“tsu” kecil digunakan untuk menggandakan konsonan misalnya pada なっち. Yang perlu diingat adalah IME Windows XP tidak akan menerima gaya penulisan “tch” misalnya “natchi”. Kita harus menulisnya sebagai “nacchi”.
Beberapa kana selain “tsu” memiliki versi kecil seperti “yu” kecil (ゅ) dan “a” kecil (ぁ). Umumnya, mereka akan muncul sendiri saat kamu menuliskan romajinya. Sebagai contoh, kalau kamu menulis shashinshuu
atau syashinsyuu
maka otomatis akan muncul huruf-huruf kecilnya: しゃしんしゅう. Sebagai contoh lain, kalau kamu menulis fankurabu
maka otomatis akan muncul “a” kecil: ファンクラブ
Tapi kalau kamu karena alasan yang aneh ingin menulis kana kecil pada kasus-kasus yang tidak wajar, misalnya ingin menulis “niinii” sebagai ニィニィ (katakana dengan dua buah “i” kecil), maka kamu bisa menulis “x” sebelum huruf yang ingin kamu kecilkan tersebut. Pada contoh tadi, caranya adalah dengan menulis nixinixi
. Ingat, tidak semua kana memiliki versi kecil.
Inilah beberapa tanda baca yang umum dan cara menulisnya menggunakan IME:
Simbol | Cara menulis |
Titik Jepang 。 | . (titik) |
Koma Jepang 、 | , (koma) |
Tanda “atau”/spasi katakana ・ | / (garis miring kanan) |
Tanda kutip 「」 | [ dan ] (kurung kotak) |
Tanda baca panjang katakana ー | - (minus) |
Tanda pembatas/tanda baca panjang ~ | ~ (tilda) |
Kebanyakan tanda baca lainnya, jika ditulis dalam mode edit IME, akan memberikan versi lebar gandanya. Sebagai contoh, menulis tanda seru (!) pada IME akan menghasilkan !, yaitu tanda seru versi lebar ganda. Guna karakter-karakter versi lebar ganda adalah agar terlihat seragam jika ditulis berdampingan dengan kanji. Karakter lebar ganda sering juga disebut karakter lebar penuh (full width), dan karakter-karakter normal sering disebut karakter lebar setengah (half width).
Kalau kita menuliskan kata-kata tertentu, IME memberikan pilihan untuk mengubahnya menjadi karakter khusus. Inilah daftar beberapa masukan rahasia tersebut dan karakter yang akan dihasilkan:
dakuten
: Tanda “tenten” ゛. Coba juga “handakuten”.kakko
: Berbagai tanda kurung misalnya 〔〕, 《》, dan 【】. “kakko” artinya tanda kurung.onpu
: ♪. “onpu” artinya not.ecchi
: Berbagai versi huruf “h”. Orang Jepang memang mengucapkan “h” sebagai “ecchi”. Memangnya kamu berharap apa?Jangan lupa menekan tombol konversi Space
sampai mendapatkan karakter rahasia tersebut. Silahkan bermain-main dengan berbagai kata-kata dalam bahasa Jepang, mungkin saja kamu akan mendapat suatu karakter rahasia.
Ini baru bagian 1 dari tips dan trik. Masih ada catatan penggunaan tambahan yang akan ditulis di lain artikel. Yang pasti, kemahiran menggunakan IME sangat vital bagi penulisan bahasa Jepang, sama seperti kemahiran menekan tombol-tombol keyboard saat menulis huruf latin.
]]>Setelah menginstall font Jepang, langkah selanjutnya untuk mendukung studi bahasa Jepangmu adalah dengan menginstall Input Method Editor atau IME. Dengan IME tersebut kamu bisa menulis huruf Jepang di komputer menggunakan keyboard biasa, baik hiragana, katakana, maupun kanji!
Dengan kemampuan tersebut, kamu bisa melakukan sangat banyak hal baru! Kamu bisa dengan mudah mencek penulisan suatu kata tanpa membuka kamus. Kamu bisa melakukan pencarian kata-kata bahasa Jepang di Google maupun Wikipedia Bahasa Jepang. Kamu juga bisa berinteraksi di situs-situs berbahasa Jepang seperti 2ch maupun berkorespondensi dengan orang Jepang melalui email dan IM. Tentu saja, kamu juga bisa menggunakan kanji-kanjinya sebagai elemen misterius pada desain grafismu.
Catatan: Agar bisa menjalankan langkah-langkah di artikel ini, kamu sebelumnya perlu menginstall font bahasa Jepang yang sudah dijelaskan pada artikel cara menginstall font bahasa Jepang.
Pertama, pergi ke Control Panel
dan buka Regional and Language Options
. Kalau entah kenapa kamu tidak bisa menemukannya, kamu bisa menjalankannya lewat Start
– Run...
lalu memasukkan perintah intl.cpl
. Dari window yang muncul pergilah ke tab Languages
:
Dari situ, klik tombol Details...
:
Dari window berikutnya yang muncul, pertama tekan tombol Add...
, lalu pada bagian Input language
pilih Japanese
. Tekan OK
. Kamu bisa melihat bahwa kini dukungan untuk menulis huruf Jepang sudah ditambahkan:
Berikutnya tergantung dari keadaan komputer kamu. Kalau di layar tersebut selain bahasa Jepang hanya ada bahasa-bahasa yang menggunakan huruf latin, misalnya bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, maka hapus saja dukungan keyboard untuk bahasa tersebut. Ini karena dengan settingan bahasa Jepang pun kamu bisa menulis huruf latin. Kalau kamu menggunakan bahasa lain misalnya bahasa Arab atau Korea, jangan hapus mereka karena tentu saja IME bahasa Jepang tidak bisa digunakan untuk menulis bahasa-bahasa tersebut.
Pada contoh di atas hanya terdapat bahasa Inggris jadi settingan keyboardnya akan dihapus. Klik nama bahasanya, lalu tekan tombol Remove
. Kalau kamu tidak ingin menghapus apapun, kamu mungkin ingin merubah Default input language
menjadi Japanese - Microsoft IME Standard 2002 ver. 8.1
(sekali lagi, dengan default bahasa Jepang pun kita masih bisa menulis huruf latin).
Setelahnya tekan tombol OK
. Mungkin Windows akan mengatakan bahwa dukungan menulis bahasa yang sedang aktif (misal Inggris) tidak bisa dihapus saat ini. Kalau memang begitu kasusnya, atau kalau ada pesan lain yang menyarankan kita untuk merestart komputer, maka restart komputernya.
Setelah semua langkah di atas, buka program yang bisa digunakan untuk mengetik misalnya Notepad. Lalu, cari benda baru bernama “language bar” pada taskbar yang bentuknya seperti ini:
Language bar tersebut menunjukkan bahasa apa yang akan dipakai untuk menulis. JP
berarti Jepang. Kalau tadi kamu sudah menghapus bahasa-bahasa lain, atau kalau kamu sudah mengatur bahasa Jepang menjadi default, maka di situ akan tertera JP
dan tidak ada yang perlu kamu ubah. Namun kalau di situ yang aktif adalah bahasa selain JP
, klik saja tombolnya untuk mengubahnya:
Kalau language barnya tidak ada di taskbar, coba cari di seluruh layar kamu. Ada kemungkinan dia melayang entah di mana seperti berikut:
Kalau yakin dia benar-benar hilang, kamu bisa memunculkannya dengan mengklik kanan taskbar dan memilih Toolbars
– Language bar
.
Ingat, untuk menulis bahasa Jepang, kode yang tertulis pada language bar haruslah JP. Jika bahasa Jepang tidak terpilih di situ, kita tidak akan bisa menyalakan IME-nya.
Setelah memastikan bahwa bahasa yang aktif pada language bar adalah Jepang, mulailah mengetik suatu kata misalnya “musume” (putri):
Terlihat bahwa yang muncul masih huruf latin. Seperti dikatakan sebelumnya, bahkan dengan settingan bahasa Jepang kita masih bisa menulis huruf latin. Untuk mulai menulis huruf Jepang, aktifkan IME dengan menekan tombol Alt
+~
. ~
adalah tombol yang berada di sebelah atas Tab
dan di sebelah kiri tombol 1
. Sekarang coba lagi tulis “musume” di bawahnya:
Apa yang kamu tulis akan langsung dirubah oleh IME menjadi hiragana! Perhatikan bahwa di bawah tulisan むすめ tersebut ada garis bawah, yang artinya kita masih berada pada mode edit. Di mode edit, apa yang kita tulis belum dikirim ke programnya, misalnya Notepad.
Untuk mengirim huruf-huruf hiragana tersebut ke programnya, kamu tinggal menekan Enter
:
Untuk kembali menulis huruf latin, tekan saja lagi Alt
+~
.
Kata “musume” memiliki penulisan kanji. Selain itu, kita juga bisa saja ingin menulis “musume” menggunakan katakana. Cara untuk mendapatkan kedua hal tersebut sangatlah mudah.
Pertama, tuliskan kata yang diinginkan misalnya “musume”. Untuk mencari penulisan selain hiragananya, kamu tinggal menekan Spasi
. Nanti IME akan memberikan salah satu kemungkinan lainnya, misalnya kanji untuk kata “musume” yaitu 娘:
Kalau tawaran IME bukan yang kamu inginkan, tekan saja spasi lagi untuk melihat kemungkinan-kemungkinan lainnya:
Seperti sebelumnya, tekan Enter
setelah mendapat pilihan yang diinginkan. Alternatifnya adalah menekan angka yang tertera di sebelah kiri pilihan.
Jangan kaget kalau untuk suatu kata, banyak sekali kemungkinan menulisnya. Ini karena di bahasa Jepang suaranya terbatas sehingga akhirnya banyak homofon.
Sebagai latihan, coba kamu tulis “koubou” yang kanjinya seperti ini: 工房 (ruang kerja seniman, studio). Jangan sampai salah karena artinya bisa sangat berbeda. Misalnya, 攻防 juga dibaca “koubou” namun artinya “serangan dan pertahanan”.
Bisa dilihat bahwa kita bisa menulis bahasa Jepang pada komputer tanpa menggunakan Windows XP versi Jepang. Dengan IME, pemula sekalipun bisa mulai bersenang-senang dengan memunculkan karakter-karakter eksotis ke layar komputernya. Selama tidak aktif, IME juga tidak akan mengganggu pengguna komputer lain yang hanya perlu huruf latin. Ingatlah bahwa IME bisa digunakan di hampir semua program, mulai dari Microsoft Word, OpenOffice.org sampai Mozilla Firefox.
Fasilitas IME juga ada di Windows Vista, berbagai distro Linux misalnya Ubuntu, dan Mac OS X. Mungkin di lain waktu akan dibahas cara instalasinya di Ubuntu. Kapan-kapan kita juga akan membahas tips dan trik yang akan membuat pengoperasian IME menjadi lebih efisien.
Selamat menulis!
]]>