Bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat berwarna. Terdapat berbagai cara untuk mengungkapkan hal yang pada dasarnya sama, dan ini dipengaruhi oleh faktor seperti hubungan antara pembicara, umur pembicara, dan latar belakang atau sifat pembicara.
Sebagai contoh, untuk meminta atau membuat orang lain agar makan, kita bisa menggunakan berbagai cara berikut dengan nuansa yang sangat berbeda (semuanya menggunakan kata dasar taberu yang berarti “makan”):
- tabete kudasai: “Silahkan makan”. Ini cara membuat permintaan sopan. Aman untuk digunakan di segala situasi, misalnya mempersilahkan tamu makan.
- tabete: Sama seperti di atas tapi terdengar lebih santai. Digunakan misalnya antar teman.
- tabenasai: Permintaan yang cukup tegas namun sopan. Bisa digunakan misalnya oleh ibu kepada anaknya yang rewel tidak mau makan.
- tabete itadakemasen ka?: Permintaan yang sangat sopan, dengan nuansa bahwa kita merendahkan diri. Seakan-akan mengatakan “Mungkin makanannya tidak enak, tapi akankah kamu berbaik hati memakannya?”
- tabero!: “Makan!!!” Ini bentuk perintah kasar. Bayangkan kamu memaksa lawan bicaramu makan sambil menodongkan pistol.
Tentunya masih banyak cara lainnya, dan lingkup penggunaan contoh di atas tidaklah saklek. Sebagai contoh, “tabete” dan “tabenasai” bisa juga digunakan kepada tamu (masing-masing dengan kesan santai dan agak tegas dalam artian baik).