Posts Tagged ‘bahasa klasik’

Menggunakan pengandaian -ba untuk menggabung dua kalimat negatif (- mo nakereba, – mo nai)

Minggu, 4 Oktober 2009 oleh Agro Rachmatullah

Perhatikan dua kalimat negatif berikut:

犬はいない。猫はいない。
inu wa inai. neko wa inai.
Tidak ada anjing. Tidak ada kucing.

犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing

Dua kalimat negatif yang berurutan seperti contoh di atas bisa digabung dengan memanfaatkan pengandaian -ba sehingga artinya “Tidak ada anjing maupun kucing”. Inilah caranya:

(more…)

to iedomo – walaupun

Jum'at, 20 Februari 2009 oleh Agro Rachmatullah

to iedomo adalah bentuk klasik dari to itte mo (と言っても) yang berarti “walaupun” (literalnya “walaupun dikatakan bahwa …”). Inilah beberapa contoh penggunaannya:

お年寄りといえども山登りに行ったり、車を運転したりしています
otoshiyori to iedomo yamanobori ni ittari, kuruma o unten shitari shite imasu
Walaupun dia sudah tua, dia melakukan hal-hal seperti memanjat gunung dan mengendarai mobil

(more…)

Senryu, bentuk puisi Jepang yang mirip Haiku untuk bersenang-senang

Minggu, 25 Januari 2009 oleh Agro Rachmatullah

Senryu, bentuk puisi Jepang yang mirip Haiku
Sumber gambar: Fly de Egg

Kalian mungkin pernah mendengar tentang haiku yaitu salah satu bentuk puisi Jepang yang terkenal. Bagaimana kalau bentuk puisi lainnya yaitu senryu?

Senryu (川柳, senryuu) memiliki struktur fisik yang sama dengan haiku yaitu terdiri dari tiga baris dengan jumlah mora tiap barisnya masing-masing 5-7-5 (go-shichi-go). Namun, isi suatu senryu lebih ringan dan bahkan bisa saja lawakan. Dalam senryu juga tidak ada aturan kompleks pada haiku misalnya mengenai kigo (季語, kata musim). Dengan kata lain, kalau haiku merupakan bentuk puisi elit yang serius, senryu bisa digunakan untuk mengekspresikan diri secara santai atau sekedar bersenang-senang.

Nama senryu sendiri diambil dari pujangga yang mencetuskan jenis puisi ini yaitu Karai Senryuu (柄井川柳). Kanji pada senryu berarti dedalu sungai. Mari kita lihat contoh senryu dan membahas strukturnya:

(more…)

Akhiran klasik adjektiva -ki

Kamis, 25 September 2008 oleh Agro Rachmatullah

Di bahasa tertulis, dan terkadang dalam percakapan, sisa-sisa bahasa Jepang klasik masih muncul. Salah satunya adalah akhiran klasik -ki bagi adjektiva-i, menggantikan akhiran -i. Akhiran ini hanya bisa digunakan untuk memodifikasi nomina dan tidak bisa muncul jika adjektivanya mengakhiri kalimat:

悲しき恋 [Kanashimi Twilight: | ]
kanashiki koi
cinta yang menyedihkan

悲しい (kanashii): sedih
恋 (koi): cinta

(more…)