Baru-baru ini browser open source Firefox 3.5 dirilis. Untuk menyambut hal tersebut, tim Mozilla Jepang menyiapkan aplikasi web “Firefox no Tomoshibi” untuk melacak secara geografis jumlah orang Jepang yang mendownload program tersebut. Coba kunjungi di http://tomoshibi.mozilla.jp/.
Tomoshibi berarti lampu atau penerangan. Pada situs tomoshibi tersebut kamu akan melihat banyak cahaya yang berkelap-kelip di atas peta Jepang. Jika ada orang yang mendownload Firefox dari suatu daerah, maka akan muncul kilatan cahaya berbentuk silang (+) yang besar. Kilatan tersebut akan meninggalkan kerlap-kerlip kecil selama beberapa waktu.
Siapa yang tidak tahu lagu Dragostea din tei oleh O-Zone? OK, mungkin kamu tidak tahu judulnya, tapi kamu pasti tahu liriknya. Dia dimulai dengan “Ma-i-a hi… Ma-i-a hu…”. Tetap merasa tidak tahu? Coba dengarkan saja klip di bawah, saya yakin kamu pasti akan ingat !
Nah, apa jadinya kalau lagu bahasa Romania ini dipaksa diinterpretasikan sebagai bahasa Jepang? Jadinya sangat kocak! Nikmati video YouTube berikut:
Sebagai sedikit panduan, tokoh utama pada video klip di atas sepertinya adalah tokoh 2ch Sasuga Bersaudara. Salah satunya menyanyikan lagunya, dan saudara yang satunya lagi berusaha sepenuh tenaga (mati-matian, sampai lama-lama gila) untuk memahami liriknya. Sangat kacau!
Karena di videonya terdapat teks bahasa Jepangnya, pertama-tama coba usahakan temukan sendiri kelucuannya (saya sendiri terpingkal-pingkal XD). Namun kalau butuh bantuan atau spoiler, maka di bawah saya sertakan penjelasannya. Walaupun lawakan, namun banyak hal-hal sarat budaya di dalamnya jadi klip tersebut sangatlah menarik…
Siapa yang tidak suka ehon (絵本) atau buku bergambar? Nah, di situs DIGITAL EHON kalian bisa mendownload ehon digital (e-ehon???) untuk Windows.
Ehon yang tersedia bermacam-macam, mulai dari cerita rakyat Jepang seperti Momotaro sampai cerita dongeng Indonesia seperti Legenda Gunung Tangkuban Perahu. Fabel barat seperti Kura-Kura dan Kelinci pun ada di situ.
Dan ngomong-ngomong tentang dongeng, mari kita berkenalan dengan satu pembuka cerita yang ampuh:
Seperti dijanjikan sebelumnya, secara berkala saya akan menulis artikel-artikel yang membeberkan tips dan trik penggunaan program bantu mengingat Mnemosyne. Setelah lima tahunan menggunakan program tersebut dan terus merevisi teknik belajar menggunakannya, saya rasa pengalaman saya sedikit banyak bisa membantu kamu juga. Inilah seri pertama dari tips dan trik tersebut.
Cara paling simpel di Mnemosyne untuk menghafalkan kata-kata adalah hanya memasukkan kata bahasa Jepangnya dan diikuti arti Indonesianya. Walaupun begitu, sebetulnya ada yang jauh lebih efektif untuk belajar kata, yaitu dengan menggunakan contoh kalimat.
Sebagai contoh, kita mungkin punya kartu berikut untuk menghafalkan arti kata haha:
P: haha
J: ibu
Kartu tersebut bisa kita buat lebih baik dengan menggunakan contoh kalimat yang memuat kata haha, misalnya:
P: watashi no {haha} wa chichi yori mo se ga takai desu
J: ibu
(Arti kalimatnya: Ibu saya jauh lebih tinggi daripada ayah)
Di situ kalian bisa mencari dengan menuliskan romaji (misal watashi), kanji (私), maupun bahasa Indonesianya (saya).
Tentang kelengkapan, kamus tersebut masih kalah dari kamus Jepang Inggris WWWJDIC. Namun kalau kita mencari kata yang tidak ada, sepertinya kata tersebut akan dilaporkan sehingga bisa dilengkapi di kemudian hari.
Ada beberapa kekurangan minor dari segi antarmuka, misalnya tempat entri di sebelah kiri yang berupa area teks multibaris sehingga menekan enter tidak akan menyebabkan pencarian (malah memulai baris baru yang sejujurnya tidak memiliki kegunaan). Walaupun begitu saya yakin karya anak bangsa ini akan menjadi salah satu lagi situs yang berguna bagi kita pelajar bahasa Jepang. Silahkan dimanfaatkan!
PS: Kalau kalian punya kamus online Jepang Indonesia favorit lain, dishare di komen ya…
Kali ini kita akan sedikit mereview situs Romaji Translator di romaji.org. Di web site tersebut kamu bisa memasukkan teks bahasa Jepang (kanji, hiragana, dan katakana) misalnya dari suatu situs dan dia akan mengubahnya menjadi huruf latin. Mungkin bisa menjadi perkakas yang bisa dimanfaatkan mereka yang baru belajar bahasa Jepang.
Antarmuka
Antarmukanya cukup sederhana. Pertama kamu bisa memilih apakah ingin transliterasi ke romaji atau hiragana dari dropdown (1). Lalu kamu bisa menentukan bagaimana hasil konversinya diselipkan melalui (2). Kemungkinan pada (2) adalah:
a) line by line: Romajinya untuk tiap baris akan dimasukkan di bawah baris yang bersangkutan
Saya baru-baru ini menemukan satu situs bagus untuk bahan bacaan. Situs tersebut adalah Tanpen (短編) yang beralamatkan tanpen.jp.
Situs tersebut berisi kumpulan cerpen bahasa Jepang. Dan “pendek” di sini benar-benar pendek: Tiap cerita maksimum terdiri dari 1000 huruf! Beberapa cerita malah ada yang berkisar 200an huruf. Jadinya, kamu bisa meningkatkan kemampuan bahasa Jepang kamu dengan latihan membaca dalam potongan kecil-kecil.
Yang menariknya lagi, submisi cerita-cerita di sana dibagi menjadi periode-periode bulanan. Untuk tiap periode submisi, akan ditentukan pemenangnya yang berdasarkan voting para pengunjung. Jadi kamu bisa saja memilih untuk mulai membaca dari cerita-cerita para juara misalnya.
Jadi ayo menikmati bahasa Jepang di Tanpen. Kalau butuh bantuan membaca, jangan lupa Rikaichan.
Kalian mungkin pernah mendengar tentang haiku yaitu salah satu bentuk puisi Jepang yang terkenal. Bagaimana kalau bentuk puisi lainnya yaitu senryu?
Senryu (川柳, senryuu) memiliki struktur fisik yang sama dengan haiku yaitu terdiri dari tiga baris dengan jumlah mora tiap barisnya masing-masing 5-7-5 (go-shichi-go). Namun, isi suatu senryu lebih ringan dan bahkan bisa saja lawakan. Dalam senryu juga tidak ada aturan kompleks pada haiku misalnya mengenai kigo (季語, kata musim). Dengan kata lain, kalau haiku merupakan bentuk puisi elit yang serius, senryu bisa digunakan untuk mengekspresikan diri secara santai atau sekedar bersenang-senang.
Nama senryu sendiri diambil dari pujangga yang mencetuskan jenis puisi ini yaitu Karai Senryuu (柄井川柳). Kanji pada senryu berarti dedalu sungai. Mari kita lihat contoh senryu dan membahas strukturnya:
The Wizard of Oz adalah salah satu cerita dongeng anak-anak klasik. Ceritanya tentang petualangan seorang gadis cilik Dorothy di negeri Oz yang bertemu banyak makhluk ajaib. Penulisnya, L. Frank Baum, menulis di pendahuluan bahwa banyak cerita dongeng yang berisi hal-hal mengerikan dan berdarah untuk menyampaikan maksud ceritanya. Wizard of Oz berusaha untuk menjadi cerita anak modern yang tetap menyampaikan suatu pesan moral tanpa dihantui aspek-aspek seram tersebut.
Buku tersebut masa hak ciptanya telah lewat dan kini masuk ke domain publik. Silahkan unduh dari situs proyek Gutenberg. Berita baiknya, terdapat juga terjemahan bahasa Jepangnya yang disediakan oleh Proyek Genpaku. Judul edisi Jepangnya adalah 『オズの魔法使い』 (ozu no mahoutsukai). Selamat menikmati ceritanya dan belajar bahasa Jepang! (gunakan bantuan Rikaichan kalau perlu)
Kalau sudah ada kamus Jepang-Indonesia atau kamus Jepang-Inggris, sepertinya kamus Jepang-Jepang tidak diperlukan ya? Tapi kenyataannya tidak juga. Banyak kelebihan kamus Jepang-Jepang atau kokugo jisho ini.
Salah satu kelebihan yang ingin saya angkat di sini adalah mengenai caranya mendeskripsikan kata-kata. Kamus bilingual biasanya hanya memberikan terjemahan-terjemahan terdekat suatu kata. Misalnya, 愛 (ai) dan 恋愛 (ren’ai) pasti memiliki terjemahan “cinta” di kamus Jepang-Indonesia. Tapi “cinta” yang bagaimana? Apakah keduanya bisa digunakan untuk menyatakan “cinta pada musik” misalnya?
Nah masalah ini diselesaikan oleh kamus Jepang-Jepang yang menjelaskan entri-entrinya dengan deskripsi yang mendetil. Dari situ kita bisa tahu persis batasan penggunaan suatu kata. Supaya ada gambaran kongkrit mengenai bagaimana kamus seperti ini berguna, saya akan coba menerjemahkan entri otaku dari kamus online Daijisen (大辞泉) yang ada di situs Yahoo! Jisho. Apakah “otaku” yang kamu tahu ada di situ? Apakah ada penggunaan lain yang belum pernah kamu temui?
o-taku: お‐たく (御宅)
[1] nomina (kata benda)
1) Kata penuh hormat yang menunjuk pada rumah atau tempat tinggal lawan bicara atau pihak ketiga. < sensei no otaku ni ukagau: mengunjungi rumah guru>