Menggunakan pengandaian -ba untuk menggabung dua kalimat negatif (- mo nakereba, – mo nai)

Perhatikan dua kalimat negatif berikut:

犬はいない。猫はいない。
inu wa inai. neko wa inai.
Tidak ada anjing. Tidak ada kucing.

犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing

Dua kalimat negatif yang berurutan seperti contoh di atas bisa digabung dengan memanfaatkan pengandaian -ba sehingga artinya “Tidak ada anjing maupun kucing”. Inilah caranya:

Menggunakan pengandaian -ba untuk menggabung dua kalimat negatif

Pertama, ubah kedua partikel wa yang berkaitan menjadi mo. Lalu konjugasikan kalimat pertama ke pengandaian -ba.

Contoh kalimat: inu wa inai. neko wa inai.
Tahap 1: inu mo inai. neko mo inai.
Tahap 2: inu mo inakereba neko mo inai.

Perhatikan bahwa ini adalah pengandaian semu. Secara tata bahasa bentuknya persis dengan pengandaian -ba, namun tidak ada pengandaian sama sekali di sini! Ini hanyalah salah satu cara tingkat lanjut untuk merangkai kalimat. Lihat contoh di bawah dan perhatikan bahwa di terjemahannya tidak ada andai-andai apapun.

我が家には、犬もいなければ猫もいない
wagaya ni wa, inu mo inakereba neko mo inai
Di rumah saya, tidak ada anjing maupun kucing

我が家 (wagaya): rumah saya
犬 (inu): anjing
いる (iru): ada (benda hidup kecuali tumbuhan)
猫 (neko): kucing

Pola seperti ini cukup berkelas sehingga akan terdengar agak puitis atau seperti bahasa sastra. Kalau ingin yang lebih sederhana dan normal, tentunya kita bisa menggunakan misalnya inu mo neko mo inai.

Perhatikan contoh-contoh tambahan berikut untuk lebih membiasakan diri dengan pola ini:

私にはお金もなければ地位もない
watashi ni wa okane mo nakereba chii mo nai
Saya tidak memiliki uang maupun pangkat

私 (watashi): saya
お金 (okane): uang
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
地位 (chii): posisi, kedudukan, status

Perhatikan asal kalimatnya: okane wa nai. chii wa nai.

あの頃、夢もなければ希望もない日々を送っていた
ano koro, yume mo nakereba kibou mo nai hibi o okutte ita
Pada waktu itu, aku menjalani hari-hari tanpa mimpi maupun harapan

あの (ano): itu
頃 (koro): waktu, masa
夢 (yume): mimpi
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
希望 (kibou): harapan, keinginan
日々 (hibi): hari-hari
送る (okuru): menjalani, melewati

あの人は友達でもなければ知り合いでもありませんので誤解しないでください
ano hito wa tomodachi de mo nakereba shiriai de mo arimasen no de gokai shinaide kudasai
Orang itu bukan teman dan bukan juga kenalan, jadi tolong jangan salah paham

あの (ano): itu
人 (hito): orang
友達 (tomodachi): teman
知り合い (shiriai): kenalan
誤解 (gokai): salah paham

Kali ini asal kalimatnya adalah: tomodachi de wa nai. shiriai de wa nai. (de wa nai = ja nai)

Contoh berikut diambil dari novel visual Air. Bentuk asal kalimatnya sama dengan contoh terakhir di atas:

いや、錯覚ではない。何か、音がする。この世のものならざる音。足音でもなければ、声でもない。
iya, sakkaku de wa nai. nanika, oto ga suru. kono yo no mono narazaru oto. ashioto de mo nakereba, koe de mo nai.
Tidak, ini bukan imajinasiku. Aku mendengar sesuatu. Suara yang tidak mungkin berasal dari dunia ini. Bukan suara langkah kaki, bukan pula suara orang.

いや (iya): tidak, bukan
錯覚 (sakkaku): ilusi, imajinasi
何か (nanika): sesuatu
音 (oto): suara
この (kono): ini
世 (yo): dunia
もの (mono): benda
なる (naru):
足音 (ashioto): suara langkah kaki
声 (koe): suara orang

Perhatikan bahwa oto ga suru artinya adalah sesuatu mengeluarkan suara. Lalu naru di sini adalah verba klasik yang secara praktis bisa menggabungkan dua nomina (beda dengan naru yang artinya “menjadi”). Contohnya sei (聖) berarti suci, sehingga sei-naru sensou berarti perang suci. narazaru adalah bentuk negatif klasiknya (= naranai), jadi sebagai contoh sei-narazaru sensou berarti perang yang tidak suci.

Contoh terakhir adalah dari dorama Honey and Clover. Silahkan dengarkan audionya:

Honey and Clover

Audio clip: Adobe Flash Player (version 9 or above) is required to play this audio clip. Download the latest version here. You also need to have JavaScript enabled in your browser.

Download: honey_and_clover_96.mp3 (203 KB)

お金がない学生にとって、夏休みとは、ただじっと過ぎ去るのを待つ日々でしかない。〔「あ~、あっち~」〕遊ぶお金もなければ、実家にも帰らない。
okane ga nai gakusei ni totte, natsuyasumi to wa, tada jitto sugisaru no o matsu hibi de shika nai. ["aa, acchii"] asobu okane mo nakereba, jikka ni mo kaeranai.
Bagi mahasiswa yang tidak punya uang, liburan musim panas tidak lain dan tidak bukan hanyalah hari-hari menunggu dengan sabar berlalunya waktu. ["Ah... Panaaas!"] Mereka tidak punya uang untuk bersenang-senang, dan tidak pula pulang ke rumahnya.

お金 (okane): uang
ある (aru): ada (benda mati dan tumbuhan)
学生 (gakusei): murid
にとって (ni totte): bagi
夏休み (natsuyasumi): liburan musim panas
とは (to wa): menandakan hal yang ingin didefinisikan
ただ (tada): hanya
じっと (jitto): dengan sabar, tanpa gerakan, terfokus
過ぎ去る (sugisaru): lewat
待つ (matsu): menunggu
日々 (hibi): hari-hari
あっちい (acchii): panas (atsui)
遊ぶ (asobu): bermain
実家 (jikka): rumah orang tua
帰る (kaeru): pulang, kembali

Sampingan: Mengenai kata acchii

Asal kalimatnya? Kali ini: asobu okane wa nai. jikka ni wa kaeranai.

Pola yang kita pelajari di sini sebenarnya juga bisa digunakan untuk menggabungkan dua kalimat positif, namun itu akan dibahas di lain waktu.

Simpan di situs bookmarking sosial:
  • Digg
  • del.icio.us
  • Twitter
  • Facebook
  • Technorati
  • Tumblr
  • Slashdot
  • StumbleUpon
  • Mixx
  • Google Bookmarks
  • Live
  • Identi.ca
  • LinkedIn

Tags: , , , , , , , , ,

10 Responses to “Menggunakan pengandaian -ba untuk menggabung dua kalimat negatif (- mo nakereba, – mo nai)”

  1. Roy says:

    ahh… muzukashii ne.

  2. kireina_mama says:

    aaacchi…sore wa chotto kurushii nande…
    oya sensei mo nanya nih???seperti pada contoh verba yg diatas yaitu NARAZARU=klasik dr NARANAI apa semua verba bs dibuat klasik tggal mngubah kebentuk negatif dan menambahkan ZARU???aatu emang cuma sebagian verba doang???onegaishimasu…

  3. @kireina_mama-san
    Semua verba bisa. Pada penggunaan modern, tata bahasa klasik ini sepertinya hanya tersisa pada ungkapan:
    -zaru o enai (tidak bisa tidak)

    kusuri o nomu = minum obat
    kusuri o nomanai = tidak minum obat (normal)
    kusuri o nomazaru = tidak minum obat (nggak ada yang ngomong seperti ini tapi)
    kusuri o nomazaru o enai = tidak bisa tidak minum obat (harus/terpaksa minum obat)

    Tata bahasanya aneh karena partikel o langsung bisa menempel di verba, tapi ya memang begitu cara kerjanya :)

  4. ari says:

    makin suka nihon go :)

  5. fatma says:

    ow, brarti contoh yang
    inu mo inakereba neko mo inai
    agak terlalu berlebihan ya klo dipk untuk percakapan sehari-hari

    aku coba bikin ah :
    えんぴつ も いなければ ペン も いない
    (tapi g mungkin klo dipake ngobrol ama temen ya,,)

    kalimat aslinya :
    えんぴつ は ない。ペン は ない。

    di contoh ada pemakaian wagaya. Bisa dijelaskan penggunaan wagaya dan ie?apakah ada hubungannya dengan tingkat kesopanan?*ato mungkin ada kaitannya dengan bangunan rumah modern or rumah asli jepang?*

    oia, tahun ini mo ikutan jlpt. mohon doanya,,
    tahun 2008 sudah ikut dan alhamdulillah sudah lulus dengan nilai pas2an ^^;v
    mudah2an dengan berkunjung ke yumeko, bisa menambah ilmu dengan cara yg “fun”
    おせわになりました

  6. @fatma-san
    Hampir tepat! Yang benar adalah
    えんぴつ も なければ ペン も ない

    Kalau いない kan untuk benda hidup.

    Pola ini bisa dipakai fatma-san misalnya kalau sedang menulis entri blog berbahasa Jepang, kalau kalimatnya ingin terdengar lebih indah dari biasanya.

    wagaya sama saja dengan watashi no ie, tidak mengacu ke jenis bangunan tertentu.

    Mudah-mudahan sukses JLPTnya!

  7. cahyadi kun says:

    ee…..rahmat no.setsumesurukotowa.chotto wakiri nikui ne….daigakusei ka rahmat san?

  8. silky says:

    hoeeee…..wakaru you na…wakaranai you na…….

  9. yuka chan says:

    sensei… gbisa pake bentuk -te ya?? artinya jd beda yaa??
    cth nya.. neko mo inakute inu mo inai.
    hhehhe..

    habis selam ini mengartikan ”hal yg berturut-turut” pake btk -te sj tahunya..

    arigartou~ ^^

  10. @yuka-chan
    Bisa juga kok pake pembentukan yang yuka-chan tulis :) . Masing-masing punya “rasa” yang berbeda tapi intinya sama.

Tulis komentar