Di atas kalian bisa melihat komik Kariage-kun. Apa yang lucu dari gambar di atas?
Inti lawakannya adalah bahwa Kariage-kun (orang yang iseng) mengikuti suatu peribahasa (kotowaza) di Bahasa Jepang:
oboreru mono wa wara o mo tsukamu
Orang yang tenggelam akan menggapai bahkan jerami sekalipun
溺れる (oboreru): tenggelam
者 (mono): orang
藁 (wara): jerami
掴む (tsukamu): menangkap, mengambil, menggapai, memegang
Arti peribahasanya adalah bahwa pada keadaan susah atau bahaya, orang akan mati-matian menggunakan bantuan apapun walaupun misalnya hal/benda yang bersangkutan sebenarnya tidak berguna.
wara o (mo) tsukamu (menggapai/berpegangan pada jerami) sendiri bisa digunakan untuk menggambarkan situasi yang sangat gawat atau benar-benar tidak ada harapan.
Ini contoh kalimatnya:
wara o mo tsukamu omoi de hajimeta shoubai datta ga, ima de wa shiten o daseru hodo ni natta
Waktu memulai usaha ini rasanya seperti (orang tenggelam yang) berpegangan pada jerami, tapi sekarang saya sudah bisa membuka cabang.
藁 (wara): jerami
掴む (tsukamu): menangkap, mengambil, menggapai, memegang
思い (omoi): perasaan
始める (hajimeru): memulai
商売 (shoubai): usaha, bisnis
今 (ima): sekarang
支店 (shiten): toko cabang
出す (dasu): mengeluarkan
ほど (hodo): menyatakan derajat/batas
なる (naru): menjadi
Terakhir, di sini gabungan o (を) dan mo (も) maknanya mirip de sae mo atau de sura mo (bahkan). Kalau objek suatu kalimat ingin dijadikan topik juga, jangan gunakan o wa atau o mo, namun cukup wa atau mo saja. Contohnya adalah sakana mo tabeta (makan ikan juga), BUKAN sakana o mo tabeta.
Banyak lawakan pada komik Jepang yang hanya bisa dimengerti sepenuhnya kalau kita tahu latar belakang budaya di dalamnya. Kalau kapan-kapan saya menemukannya lagi, akan saya posting di sini …
Tags: kariage kun, manga, peribahasa
seneng bngt jadi komentator pertama…hikzzzZZZzzz
tp apa yg dikomentarin ya???
tp yg jelas blibet bngt deh kl pingn nerjemahin KATAWAZA.
yah salah lg..mksdx KOTOWAZA..hikzzzzzz.
Owh.XD
sankyuU..
mw tx tntg site bwt pc gk bs karakter jpg,jdx karaktrx djdkn format gmbr..
Tanda ucapan terima kasih untuk Yumeko sudah saya link di http://topan.web.id/kaijin
Thanks mas Agro..
Heyhoo….Aq msh baru disini, boleh ikutan gabung y?? Sbenernya c ud agak lama jg sering mampir ke blog ini, tapi baru sekarang kasih komen hehe..
Pelajran bhs jepang dsini dijelaskan dg cara yg menarik dan mudah d mengerti, makanya lama2 ga sadar jd betah liat2 blog ini n nunggu2 materi berikutnya.
Agro sensei,yoroshiku onegaishimasu…(^_^)
@sunny-san
hatsu-kome namanya kalo di bhs Jepangnya
@がんばって!!-san
Coba pake translation gateway
@topan-san
OK thanks banyak … aku juga minta izin ngelink ya dari sidebar
@futashibui-san
Thanks udah jadi pembaca blog ini . Kalau ada pertanyaan di artikel-artikelnya, silahkan aja tanpa ragu tanya di komen
saia…saia mw nanya
ehm,, cara nyusun kata jadi kalimat yang bener dalam b.jepang itu gimana??
Mau tanya, mengapa peribahasa di atas menggunakan kata :
oboreru “mono” wa…
bukannya :
oboreru “hito” wa…
Kalau pakai “mono” kan jadi berarti “benda yang tenggelam” bukannya “orang yang tenggelam” karena setahu saya, mono berarti benda. Mohon penjelasannya. Terima kasih sebelumnya.
@ksatri4_akuma-san
pertanyaannya kurang spesifik jadi susah jawabnya. Mungkin bisa nyoba tutorial tae kim, di sana diajari susunan kalimat dari yang paling sederhana.
@infini3-san
Pengamatan yang baik. mono bisa berarti benda maupun orang, jadi pada peribahasa di atas maksudnya sama saja dengan hito. Kanjinya beda antara mono yang berarti benda dan mono yang berarti orang. 物 = benda, 者 = orang.
Contoh lain di mana mono = orang adalah wakamono (若者, anak muda) dan uragirimono (裏切り者, pengkhianat). (banyak contoh lain)
Oooh baru ngeh sekarang.
Selama ini bingung juga soalnya, kok ‘wakamono’ bukan ‘wakahito’…ternyata gitu toh.
Tur nuwun penjelasannya ^^
Saya mau menanyakan beberapa pertanyaan:
1. Apakah setiap adverbia harus selalu diakhiri dengan partikel “ni”?
Soalnya saya sering melihat ada adverbia yang diakhiri dengan partikel “ni”. Misalnya “hoka ni…”, “saisho ni…”, dll.
2. Bagaimana cara membuat kalimat pasif dalam bahasa Jepang?
Saya belum tahu perubahan kata kerjanya bagaimana dan juga masih bingung membuat kata “…oleh…”
3. Bagaimana cara membuat kalimat “sebelum” dan sesudah”?
Tolong kalimat contohnya ya agar lebih jelas.
4. Pada kalimat contoh di atas yang “wara o mo tsukamu omoi de…”, kenapa setelah kata “omoi” ada partikel “de”? Padahal kan bukan nama tempat atau cara.
5. Kalau misalnya kita mau ngomong “Saya ingin itu”, jadinya “watashi wa sore ga hoshii” tapi kalau kita mau ngomong hanya “saya ingin”, jadinya gimana?
Apakah “watashi wa hoshii”, “watashi ga hoshii”, atau gimana?
Maaf kalau banyak tanya ya.
@中村さん
1) Tidak selalu… Contohnya bentuk adverbia dari hayai (cepat) itu hayaku
2) Aturannya bisa dilihat di sini. dalam kalimat pasif “oleh” dinyatakan dengan partikel ni
3) dengan “mae” (sebelum) dan “ato” (sesudah). misal “taberu mae ni nomu” = minum sebelum makan dan “tabeta ato ni nomu” (minum sesudah makan)
4) Di situ artinya “dengan”. “… omoi de” artinya “dengan perasaan …”
5) Bisa keduanya… yang pertama penekanannya lebih pada hoshii dan yang kedua lebih ke watashi-nya
Semoga membantu
ajarin bahasa slang nya jepun dunks….
saya mau tanya tentang pribahasa “makan korban”, “senjata makan tuan”, “Makan gaji buta”. Arigatou,,,,
saya mau tanya tentang pribahasa “makan korban”, “senjata makan tuan”, “Makan gaji buta” dalam bahasa jepangnya apa y?. Arigatou,,,,