Sumber gambar: Fly de Egg
Kalian mungkin pernah mendengar tentang haiku yaitu salah satu bentuk puisi Jepang yang terkenal. Bagaimana kalau bentuk puisi lainnya yaitu senryu?
Senryu (川柳, senryuu) memiliki struktur fisik yang sama dengan haiku yaitu terdiri dari tiga baris dengan jumlah mora tiap barisnya masing-masing 5-7-5 (go-shichi-go). Namun, isi suatu senryu lebih ringan dan bahkan bisa saja lawakan. Dalam senryu juga tidak ada aturan kompleks pada haiku misalnya mengenai kigo (季語, kata musim). Dengan kata lain, kalau haiku merupakan bentuk puisi elit yang serius, senryu bisa digunakan untuk mengekspresikan diri secara santai atau sekedar bersenang-senang.
Nama senryu sendiri diambil dari pujangga yang mencetuskan jenis puisi ini yaitu Karai Senryuu (柄井川柳). Kanji pada senryu berarti dedalu sungai. Mari kita lihat contoh senryu dan membahas strukturnya:
捕えてみれば toraete mireba
我が子なり waga ko nari
Pencuri
Saat kutangkap
Anakku sendiri
泥棒 (dorobou): pencuri
捕らえる (toraeru): menangkap
我が (waga): milik saya
子 (ko): anak
Kita pertama perlu tahu tentang konsep mora. Dalam banyak kasus, mora bisa disamakan dengan silabel (suku kata) pada bahasa Indonesia. Misalnya, a (あ) maupun be (べ) sama-sama satu mora. Hanya saja, ingat bahwa n (ん), tsu kecil (っ), dan suara-suara panjang juga dianggap satu mora. Jadi kanpai (かんぱい) terdiri dari 4 mora yaitu ka-n-pa-i (terlihat jelas dengan melihat hiragananya). mooningu (モーニング) yang memiliki suara panjang terdiri dari 5 mora yaitu mo-o-ni-n-gu. makka (まっか) yang memiliki konsonan ganda terdiri dari 3 mora yaitu ma-k-ka.
Nah sekarang lihat kembali contoh senryu di atas. Dia terbagi menjadi tiga baris. Lalu coba hitung jumlah mora tiap barisnya. Kamu akan mendapatkan 5 (どろぼうを), 7 (とらえてみれば), dan 5 (わがこなり). Jadi aturannya hanya itu saja, tiga baris dengan jumlah mora 5-7-5. Isinya benar-benar terserah kamu, dan di situlah asyiknya .
Dari segi bahasa, senryu di atas menarik karena ditulis di zaman dahulu (1700-an). Perhatikan bahwa waga (milik saya) merupakan bentuk yang terdengar lebih formal atau kuno dibandingkan dengan watashi no. waga sendiri sebetulnya bisa dipecah menjadi wa (saya) dan ga (partikel kepemilikan kuno). Contoh ga yang berfungsi seperti no modern ini misalnya pada tenshi ga gotoku (bagai malaikat) yang sama saja dengan tenshi no gotoku atau yang lebih terdengar modern tenshi no you ni.
Perhatikan juga bahwa nari adalah bentuk kuno dari deklaratif da.
Contoh senryu lain
Untuk melihat banyak senryu bikinan anak-anak sekolah, coba kunjungi situs Junior Senryu. Ini dua contohnya:
みんないるから minna iru kara
すごいんだ sugoi n da
Sekolah
Semua teman ada di sana
Jadinya asyik
学校 (gakkou): sekolah
皆 (minna): semua
いる (iru): ada (makhluk hidup kecuali tumbuhan)
凄い (sugoi): hebat, keren
大きなゆめが ooki na yume ga
うまれたよ umareta yo
Membaca buku
Mimpi besar
Terlahir
本 (hon): buku
読む (yomu): membaca
大きい (ookii): besar
夢 (yume): mimpi
生まれる (umareru): terlahir
Perhatikan bahwa di situs tersebut senryunya ditulis dalam satu baris tanpa pemisah apapun, namun kita bisa tahu batasnya dengan menghitung mora 5-7-5.
Lalu inilah isi senryu yang gambarnya ada di awal artikel ini (sumber).
だれが決めたの dare ga kimeta no
三月に sangatsu ni
Akhir tahun fiskal
Siapa yang menetapkannya?
Maret
年度末 (nendomatsu): akhir tahun fiskal
誰 (dare): siapa
決める (kimeru): memutuskan, menetapkan
三月 (sangatsu): Maret
Perlu diketahui bahwa satu periode tahun fiskal di Jepang dimulai dari 1 April dan berakhir 31 Maret tahun depannya. Senryu tersebut berusaha membuat guyonan akan hal yang sudah diterima masyarakat tanpa dipikirkan lagi asal muasalnya tersebut. Kenapa harus Maret? Kenapa tidak berakhir Desember atau bulan lain misalnya?
Terkahir inilah senryu bikinan saya sendiri. Artinya cari tahu sendiri ya…
すごいサイトね sugoi saito ne
そうだねえ sou da nee
Artikel tentang senryu ini masih akan disusul oleh artikel berikutnya yang akan ada audionya . Untuk sementara ini, kalau ingin mencoba membuat senryu ayo tulis di komentar
Tags: bahasa klasik, bait, deklaratif, haiku, hayate no gotoku, kepemilikan, kigo, literatur, mora, puisi, senryu
[...] telah dijanjikan sebelumnya saat memperkenalkan Senryu, kali ini kita akan melihat contoh-contoh senryu tambahan yang disertai audionya. Semua senryu ini [...]
[...] adalah kelanjutan dari seri artikel-artikel yang membahas tentang senryu. Senryu-senryu yang diangkat kali ini juga masih bertemakan lingkungan dan ditulis oleh artis-artis [...]
日本語が
難しいけど
面白い
kalau ada kata2nya yang salah mohon di koreksi
@budi
ほ~
Bahasanya bener kok. 完璧だと思います^^
Ayo siapa lagi yang mau nulis senryu juga
bila aku pergi
adakah angin yang meniupku
adakah air yang mengaliriku
adakah tanah yang menutupiku
jepang na gimana???
senangnya berjumpa dengan sesama penggemar budaya jepang. Saya baru tahu ternyata haiku dan senryu itu mirip.
Ada tambahan tentang haiku yang saya ketahui ada juga yang lucu, tidak hanya senryu. seperti haiku
matsuo basho
“kolam yang kuno
kodok ngorek melompat
plung….”
puisi diatas saya sadur dari buku classic haiku, berbahasa inggris yang diterjemahkan oleh yuzuru miura. Mungkin perbedaannya bukan terletak pada “keseriusan”.
keduanya(haiku dan senryu) sama-sama santai, cuman dalam filosofis haiku lebih terkesan transenden spiritual(wujud syukur kepada Tuhan) sedang senryu terkesan horisontal sosial(wujud ungkapan batin kepada sesama manusia). bahkan tidak jarang senryu berisi kritikan-kritikan politik terhadap pemerintahan.
Dan kedua terletak pada cara pembuatannya, yang saya pahami. Haiku tertua dibuat oleh seorang biksu zen tanpa nama (karena saking lamanya, mungkin ketika itu Jepang masih berada diabad ke 11, zaman dimana masyarakat Jepang belum mengenal aksara. Sebagaimana kita ketahui bersama huruf Hiragana dan katagana sumbernya berasal dari Cina, kalo ndak salah, hehehe).
Di pelopori oleh seorang biksu zen tanpa nama yang berasal dari India, menyebarkan zen ke Cina, hingga sampai di Jepang.
Mengingat tugas spiritual mereka membawa dan menyebarkan Enlightnement(pencerahan zen, dalam kebudayaan jepang) misal berupa pentingnya bermeditasi.
Acap kali seorang biksu zen selalu Menulis Puisi setelah mereka bermeditasi, bentuknya berupa aksara kaligrafi Jepang. Misal salah satu kaligrafi singkat berjudul “YUME” yang di buat oleh Takuan Soho tepat beberapa hari sebelum ia meninggal.(the unfettered mind author Takuan Soho, translated by: william scott Wilson)
Tradisi menulis kaligrafi Jepang tidak terlepas dari peran para biksu zen Jepang yang mayoritas penduduknya beragama shinto. Matsuo Basho adalah salah seorang penyair terkemuka yang amat sederhana, dan bisa dikatakan amat miskin, itu wajar sebagai seorang penganut zen yang taat.
Dalam kesehariannya jelas ia tidak pernah lepas dari zen. dan sebelum menulis sebuah puisi. Sebagaimana kebiasaan biksu-biksu zen sebelumnya, tentu terlebih dahulu, ia berada ( di tempat, waktu dan musim) dalam keadaan satori (puncak pencerahan) ketika bermeditasi.
Sedang senryu, dibuat berdasar perasaan emosional sesaat. Namun menyentuh hingga kedasar hati. Dalam membuat senryu tidak dibutuhkan meditasi, namun dibutuhkan pengalaman dalam menghias kata-kata agar menyentuh hati.
Aku kira itu saja komen yang bisa aku berikan. karena saking senangnya bertemu dengan sesama pecinta budaya Jepang. Maaf ya kalau kepanjangan dan terkesan begitu menggurui, ha ha ha ha.., kalau ada yang salah mohon dibetulkan.
salam OTAKU
oh yak tukeran link yuk! hahaha.. web yumeko dah terpasang tuh di blog ku.. thanx
hiragana katakana bukan berasal dari cina Lo..
tu huRuf jePanG asLi..:)
saya pingin belajar Gan,,.,…..
bisa kirim lewat e-mail gak artikel lebihnya…
heheheh