Archive for November, 2008

Lokasi relatif (dan bonus permainan)

Jum'at, 28 November 2008 oleh Agro Rachmatullah

Morning Musume di meja bundar
Siapa yang ada di sebelahku?

Untuk menyatakan lokasi relatif, misalnya “depan rumah”, bahasa Jepang menggunakan partikel no yang fungsinya menggabungkan dua nomina. Untuk contoh “depan rumah”, bahasa Jepangnya adalah ie no mae dengan ie berarti “rumah” dan mae berarti “depan”. (perhatikan urutan katanya yang beda dengan bahasa Indonesia)

Inilah beberapa nomina yang menunjukkan lokasi relatif yang bisa kamu gunakan:

上 (ue): atas
下 (shita): bawah
右 (migi): kanan
左 (hidari): kiri
中 (naka): dalam
前 (mae): depan
後ろ (ushiro): belakang
近く (chikaku): dekat
隣 (tonari): sebelah

Beberapa contoh berikut menunjukkan bagaimana posisi relatif tersebut dipakai di kalimat:

ああ目の前にあなた立っているわ [Sakura Mankai: | ]
aa me no mae ni anata tatteiru wa
Ah, engkau sedang berdiri di depan mataku

目 (me): mata
前 (mae): depan
あなた (anata): kamu
立つ (tatsu): berdiri

Kalau ingin lengkap secara tata bahasa, seharusnya anata diikuti partikel wa atau ga. Namun partikel-partikel memang sering diabaikan baik di percakapan maupun karya sastra. wa yang ada di akhir kalimat ini bukan partikel topik wa tapi akhiran kalimat (gobi) yang biasa digunakan perempuan untuk penekanan.

(more…)

Sedikit mencicipi kamus Jepang-Jepang

Selasa, 25 November 2008 oleh Agro Rachmatullah

Kalau sudah ada kamus Jepang-Indonesia atau kamus Jepang-Inggris, sepertinya kamus Jepang-Jepang tidak diperlukan ya? Tapi kenyataannya tidak juga. Banyak kelebihan kamus Jepang-Jepang atau kokugo jisho ini.

Salah satu kelebihan yang ingin saya angkat di sini adalah mengenai caranya mendeskripsikan kata-kata. Kamus bilingual biasanya hanya memberikan terjemahan-terjemahan terdekat suatu kata. Misalnya, 愛 (ai) dan 恋愛 (ren’ai) pasti memiliki terjemahan “cinta” di kamus Jepang-Indonesia. Tapi “cinta” yang bagaimana? Apakah keduanya bisa digunakan untuk menyatakan “cinta pada musik” misalnya?

Nah masalah ini diselesaikan oleh kamus Jepang-Jepang yang menjelaskan entri-entrinya dengan deskripsi yang mendetil. Dari situ kita bisa tahu persis batasan penggunaan suatu kata. Supaya ada gambaran kongkrit mengenai bagaimana kamus seperti ini berguna, saya akan coba menerjemahkan entri otaku dari kamus online Daijisen (大辞泉) yang ada di situs Yahoo! Jisho. Apakah “otaku” yang kamu tahu ada di situ? Apakah ada penggunaan lain yang belum pernah kamu temui?


o-taku: お‐たく (御宅)

[1] nomina (kata benda)

1) Kata penuh hormat yang menunjuk pada rumah atau tempat tinggal lawan bicara atau pihak ketiga. < sensei no otaku ni ukagau: mengunjungi rumah guru>

(more…)

Tutorial bahasa Jepang Tae Kim: Cara menyebut orang

Selasa, 18 November 2008 oleh Agro Rachmatullah

Bab mengenai berbagai cara menyebut orang pada Tutorial Bahasa Jepang Tae Kim telah diterjemahkan. Yang terutama perlu diperhatikan adalah jangan dibiasakan menggunakan anata karena pada umumnya tidak sopan. Silahkan dibaca.

Bagi yang belum tahu: Apa itu Tutorial Tae Kim?

(more…)

Tutorial Watarasebashi #25 – Penggunaan partikel topik dengan verba dan konsep kala taklampau

Sabtu, 8 November 2008 oleh Agro Rachmatullah

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Di episode sebelumnya kita telah berkenalan dengan partikel topik wa. Kali ini kita akan mengenalnya lebih jauh, yaitu penggunaannya bersama verba.

Bentuk taklampau verba

Kalau kamu perhatikan pembahasan kita mengenai konjugasi nomina dan adjektiva, misalnya adjektiva-i, kamu bisa melihat bahwa adjektiva bisa berada pada bentuk taklampau dan lampau. Contohnya adalah samui (dingin, taklampau) dan samukatta (dingin, lampau).

Konsep ini disebut kala (tense) dan tidak dikenal pada bahasa Indonesia. Misalnya, pada kalimat “Sekarang dingin” dan “Kemarin dingin” kata “dingin” tidak mengalami perubahan walaupun menunjuk pada dua konsep waktu yang berbeda. Bahasa Indonesia mudah ya :) ?

Di bahasa Jepang, kala pada verba juga dibagi menjadi bentuk taklampau dan lampau. Kita belum mempelajari konjugasi lampau verba, tapi dari namanya sudah jelas bahwa bentuk lampau digunakan untuk menunjuk kejadian di masa lalu. Di lain pihak, verba yang diambil mentah-mentah dari kamus misalnya aruku (berjalan) akan memiliki kala “taklampau”, dan kita akan mempelajari berbagai penggunaannya di sini.

(more…)

Kanjiku #5 – matahari (日) dan bulan (月)

Selasa, 4 November 2008 oleh Agro Rachmatullah

Dua kanji yang akan dipelajari kali ini sangatlah mudah dan mendasar. Kalau suka latihan membaca, kamu akan sering sekali menemuinya sampai-sampai tidak mungkin melupakannya.

Matahari: 日 (hi)

Di bahasa Jepang, matahari adalah hi. Cara mengingatnya sangat mudah: kalau berjemur di bawah terik matahari kulitmu akan menjadi hitam.

Kanjinya mudah digambar yaitu 日. Bentuknya sebetulnya mirip matahari yang sedang tersenyum kalau kita mau sedikit berimajinasi:

Ilustrasi kanji hi (日, matahari)

(more…)