Tutorial Watarasebashi #16 – Klausa subordinat deskriptif

Matahari yang melihat
matahari yang melihat?

[Pada seri tutorial ini, kita akan belajar bahasa Jepang dari nol dengan menggunakan lagu Watarasebashi sebagai materinya. Karena pembahasan tiap episode dibangun dari pembahasan-pembahasan sebelumnya, saya menyarankan agar kamu mengikutinya dari episode pertama.]

Di episode sebelumnya kita telah melihat bagaimana adjektiva bisa menerangkan sifat nomina. Hal yang sama juga bisa dilakukan dengan mudah oleh suatu klausa yang diakhiri verba. Misalnya kita punya klausa berikut:

自転車で通う
jitensha de kayou
berangkat dan pulang dengan sepeda

自転車 (jitensha): sepeda
通う (kayou): pulang pergi (ke sekolah, tempat kerja, dsb)

Klausa itu bisa digunakan untuk menerangkan nomina misalnya gakusei:

自転車で通う学生[1]
jitensha de kayou gakusei
murid yang berangkat dan pulang dengan sepeda

学生 (gakusei): murid

Klausa subordinatnya ditandai dengan warna beda. Seperti yang bisa dilihat, kita tinggal memperlakukan klausanya layaknya suatu adjektiva! Aturan peletakannya juga sama yaitu sebelum nominanya. Dengan ini kemampuan berekspresi kita menjadi jauh lebih luas! Inilah contoh-contoh lainnya:

冬眠する動物[2]
toumin suru doubutsu
binatang yang berhibernasi

冬眠 (toumin): hibernasi
する (suru): melakukan
動物 (doubutsu): binatang

Perhatikan bahwa toumin adalah nomina yang artinya “hibernasi”. Dengan diberi verba suru, maka artinya menjadi “melakukan hibernasi” atau sederhananya “berhibernasi”. Banyak sekali nomina yang bisa diubah menjadi verba dengan diberi suru, misalnya benkyou (belajar, nomina) yang menjadi benkyou suru (belajar, verba) dan ai (cinta) yang menjadi ai suru (mencintai).

お箸で食べる[3]
ohashi de taberu hito
orang yang makan dengan sumpit

お箸 (ohashi): sumpit
食べる (taberu): makan
人 (hito): orang

Sumpit bisa disebut hashi maupun ohashi. Kata-kata tertentu memang sering diberi prefix o-, seperti bentou (makanan dalam kotak) yang sering juga disebut obentou. Yang diberi o- terdengar lebih sopan.

ストローで飲む[4]
sutoroo de nomu onna
perempuan yang minum dengan sedotan

ストロー (sutoroo): sedotan (Inggris: straw)
飲む (nomu): minum
女 (onna): wanita, perempuan

シーワールドで泳ぐイルカ[5]
shii waarudo de oyogu iruka
lumba-lumba yang berenang di Sea World

シーワールド (shii waarudo): Sea World
泳ぐ (oyogu): berenang
イルカ (iruka): lumba-lumba

低い声で唸る人狼[6]
hikui koe de unaru jinrou
manusia serigala yang menggeram dengan suara rendah

低い (hikui): rendah
声 (koe): suara
唸る (unaru): menggeram
人狼 (jinrou): manusia serigala

Nah sekarang kita kembali ke lirik Watarasebashi. Kita punya:

渡良瀬橋で見る夕日
watarasebashi de miru yuuhi

yuuhi berarti “matahari terbenam”. Loh, lalu apakah artinya jadi “matahari terbenam yang melihat di Jembatan Watarase“? Tentu ini tidak masuk akal karena matahari tidak mungkin bisa melihat (kecuali kalau kita bicara kiasan atau fantasi, tapi bukan itu kasusnya di lagu ini). Lalu terlebih lagi matahari tidak bisa datang ke Jembatan Watarase. Ilmu dasarnya telah kita pelajari di episode ini, namun jawabannya harus menunggu di episode berikutnya karena memerlukan penjelasan tambahan.

Penutup

Klausa yang diakhiri verba bisa digunakan layaknya adjektiva. Dengan meletakkannya sebelum nomina, kita bisa menggambarkan nomina tersebut dengan cukup kompleks.

Lampiran: daftar kata

Kata-kata yang tadi muncul sebagai contoh didaftar di sini.

自転車 (jitensha): sepeda
通う (kayou): pulang pergi (ke sekolah, tempat kerja, dsb)
学生 (gakusei): murid
冬眠 (toumin): hibernasi
する (suru): melakukan
動物 (doubutsu): binatang
勉強 (benkyou): belajar
愛 (ai): cinta
お箸 (ohashi): sumpit
食べる (taberu): makan
人 (hito): orang
弁当 (bentou): makanan dalam kotak
ストロー (sutoroo): sedotan (Inggris: straw)
飲む (nomu): minum
女 (onna): wanita, perempuan
シーワールド (shii waarudo): Sea World
泳ぐ (oyogu): berenang
イルカ (iruka): lumba-lumba
低い (hikui): rendah
声 (koe): suara
唸る (unaru): menggeram
人狼 (jinrou): manusia serigala

Simpan di situs bookmarking sosial:
  • Digg
  • del.icio.us
  • Twitter
  • Facebook
  • Technorati
  • Tumblr
  • Slashdot
  • StumbleUpon
  • Mixx
  • Google Bookmarks
  • Live
  • Identi.ca
  • LinkedIn

Tags: ,

3 Responses to “Tutorial Watarasebashi #16 – Klausa subordinat deskriptif”

  1. yamin says:

    thanks atas postingannya….
    jazaakumullahu khairan katsiiran (lho kok jadi bahasa arab?)
    maaf, karena saya g tau bahasa jepangnya, maka saya nulisnya pake bahasa arab…..
    sumimasen…shitsurei shimasu!

  2. @yamin

    Terima kasih juga telah membaca artikel-artikel di situs ini :)

  3. [...] pada klasusa subordinat, kita bisa menemui partikel no yang artinya sama sekali berbeda dengan contoh di atas. Pada kasus [...]

Tulis komentar