Ibu dan ayah: “haha” atau “okaasan”? “chichi” atau “otousan”?

Terdapat banyak sekali kata untuk konsep ayah dan ibu. Di artikel ini kita hanya akan membahas dua untuk masing-masing dan melihat perbedaan penggunaannya.

(haha) dan お母さん (okaasan) sama-sama berarti ibu. Walaupun begitu, “okaasan” terdengar lebih menghormati. Oleh karenanya, untuk menyebut ibu dari lawan bicara kita menggunakan “okaasan”. Contohnya:

お母さんは家にいる?
okaasan wa ie ni iru?
Apa ibu kamu di rumah?

家 (ie): rumah
いる (iru): ada

Nah, saat berbicara dengan orang lain, biasanya seseorang akan rendah diri dan menyebut ibunya sendiri “haha”.

母はその事をまだ知らない
haha wa sono koto o mada shiranai
Ibuku belum tahu hal itu.

その (sono): itu
事 (koto): hal
まだ (mada): masih (belum)
知る (shiru): tahu

Namun tentu saja, kalau kita memanggil ibu kita sendiri, kita bisa memilih yang lebih hormat yaitu “okaasan”:

お母さん、今日の晩御飯は何?
okaasan, kyou no bangohan wa nani?
Ibu, makan malam hari ini apa?

今日 (kyou): hari ini
晩御飯 (bangohan): makan malam
何 (nani): apa

“haha” juga sering dipakai untuk menyatakan konsep ibu secara umum, contohnya kasus-kasus berikut:

母と子のクリニック
haha to ko no kurinikku
Klinik ibu dan anak

子 (ko): anak
クリニック (kurinikku): klinik

必要は発明の母
hitsuyou wa hatsumei no haha
Kebutuhan adalah ibu dari penemuan

必要 (hitsuyou): kebutuhan
発明 (hatsumei): penemuan

Di lain pihak, “okaasan” lebih memiliki kesan kata panggilan dan akrab. Dalam suatu rumah, bisa saja sang kakek, nenek, bapak, anak, dan bahkan ibunya sendiri menyebut sang ibu sebagai “okaasan”. Inilah contoh-contohnya:

お母さんと一緒に行きましょう
okaasan to issho ni ikimashou
Ayo pergi bareng ibu. (kata ibu ke anaknya)

一緒 (issho): bersama
行く (iku): pergi

お母さん、愛理ちゃんの帽子はどこ?
okaasan, airi-chan no boushi wa doko?
Ibu, topinya Airi di mana? (kata suami ke istrinya)

帽子 (boushi): topi

どこ (doko): di mana

Analoginya sama untuk 父 (chichi) dan お父さん (otousan) yang sama-sama berarti ayah. “otousan” adalah panggilan yang lebih hormat.

Jadi ingat, kalau menyebut ibu dan ayah orang lain, gunakan “okaasan” dan “otousan”. Kalau membicarakan ibu dan ayah sendiri ke orang lain, gunakan “haha” dan “chichi” agar terdengar rendah diri. Saat memanggil ibu atau ayah kita sendiri, kita bisa menggunakan keduanya.

Pelajaran ditutup dengan sedikin nemonik untuk menghafal “haha” dan “chichi”. Bayangkan sepasang ibu bapak aneh, yang kalau bersin selalu berpasangan. Ibunya akan melakukan “ha….”, dan bapaknya yang akan menyelesaikan dengan “chi!”. “haha”, dan “chichi”!

Simpan di situs bookmarking sosial:
  • Digg
  • del.icio.us
  • Twitter
  • Facebook
  • Technorati
  • Tumblr
  • Slashdot
  • StumbleUpon
  • Mixx
  • Google Bookmarks
  • Live
  • Identi.ca
  • LinkedIn

Tags: , , , , , , , , , , , , ,

Tulis komentar